Kapal Tenggelam, Muhtar Merasa Kematian Sudah Dekat
Delapan awak KLM Permata Indah yang terdampar di Pulau Long masih ditampung di mess Pemkab Beltim

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Delapan awak kapal layar motor (KLM) Permata Indah yang terdampar di Pulau Long, masih ditampung di mess Pemkab Belitung Timur di Kecamatan Gantung.
Para awak KLM Pernata Indah--bukan KM Panca Indra seperti diberitakan sebelumnya--antara lain kapten kapal Imam (53), H Muhtar (60), Mangge (58) Rasyid (47), Jaka (47). Tiga orang lainnya dirawat di Puskemas Gantung yakni Abdul Wahid (57), Abdul Rahman (50) dan Safie (48) karena masih lemas.
Muhtar cs terdampar di pulau Long perairan laut Beltim pada Selasa (14/8/2012) dini hari. Mereka menyelamatkan diri menggunakan rakit setelah kapal yang membawa mereka berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Ketapang, Kalimantan Barat tenggelam di perairan laut Kalimantan Barat akibat diterjang ombak setinggi lima meter, Rabu (8/8/2012) malam.
"Waktu di laut terombang-ambing, perasaan lebih dekat mati dari pada hidup. Ibaratnya lautan itu kuburan kita. Karena tujuh hari tujuh malam nggak makan dan minum, badan dingin. Tapi saya terus berdoa meminta pertolongan kepada Allah SWT, akhirnya terdampar di pulau yang ada penghuninya," ungkap H Muhtar kepada bangkapos.com saat ditemui di mess Pemkab Beltim di Kecamatan Gantung.
Meskipun sudah umur, fisik Muhtar masih kuat. Ia tidak khawatir kalaupun harus meninggal dunia di tengah laut. "Sebab di manapun manusia itu tetap akan meninggal dunia," ujar Muhtar.