Keluarga Menolak Jenazah Hendy Diautopsi
Polres Pangkalpinang dan Polsek Taman Sari harus mencari petunjuk lain untuk mengungkap penyebab kematian Hendy
BANGKAPOS.COM, PANGKALPINANG - Polres Pangkalpinang dan Polsek Taman Sari harus mencari petunjuk lain untuk mengungkap penyebab kematian Hendy (25), yang jasadnya ditemukan di belakang Stadion Depati Amir, Senin (25/4) lalu. Keluarga korban menolak permintaan polisi untuk autopsi mengautopsi.
"Biarkan almarhum tenang. Keluarga juga sudah cukup terpukul dengan musibah ini, jadi kami menolak autopsi," ungkap Hendra Junaidi, Paman almarhum Hendy, Rabu (27/4).
Hendra menyebut pihak kepolisian dari Polsek Polres dan Polda sudah menemui keluarga, untuk rencana autopsi tersebut. Namun keputusan yang merupakan hasil kesepakatan dalam rapat keluarga, sepakat untuk menolak.
Ia menjelaskan rapat keluarga tersebut digelar di kediaman orangtua almarhum Hendy usai pembacaan yassin bersama. Penolakan pihak keluarga terhadap rencana otopsi terhadap jenazah Hendy semata-mata menginginkan almarhum Hendy dapat tenang di kuburnya.
Hendra yang kini masih menjabat sebagai ketua DPD KNPI Kota Pangkalpinang mengungkapkan seharusnya autopsi terhadap jenazah Hendy dapat dilakukan saat jenazahnya dibawa ke rumah sakit.
"Seharusnya sudah dilakukan autopsi saat di rumah sakit dan sebelum diserahkan kepada keluarga. Nah ini kondisinya sudah dimakamkan," jelasnya.
Terkait pengusutan kasus kematian almarhum Hendy, pihak keluarga besar Hendy menurut Hendra mempercayakannya kepada pihak kepolian untuk mengusutnya secara tuntas.
"Kami percayakan kepada pihak polisi untuk dapat mengusutnya secara tuntas," ujarnya.
Kasat Intelkam Polres Pangkalpinang, Iptu Adi Putra menyebut dilakukannya autopsi jenazah merupakan langkah terakhir dalam pencarian petunjuk pengungkapan misteri suatu kasus.
"Kami masih mengumpulkan alat bukti baik di lokasi TKP maupun di luar lokasi. Setelah nanti ditemukan berbagai alat bukti lalu disimpulkan, kemudian akan diambil langkah lebih lanjut," ujar Adi mewakili Kapolres Pangkalpinang, AKBP Heru Budi Prasetyo usai rapat bersama tim medis forensik Polda Sumsel, kemarin.
Ia menyebut, tim forensik Polda Kepulauan Babel dan Polda Sumsel, sudah datang untuk membantu penyelidikan.
"Namun memang kami masih mengumpulkan barang bukti lainnya. Hasilnya nanti baru akan disimpulkan, apakah dilaksanakan autopsi atau tidak," terangnya.
Ia menambahkan, jika memang sudah dapat mengumpulkan bukti yang cukup kuat, maka nantinya autopsi tidak perlu dilaksanakan.
"Percayakan kepada kepolisian, dan kami berharap masyarakat dapat segera melaporkan ke kepolisian, kami sangat membutuhkan informasi dari masyarakat dan kami jamin keamanannya," tuturnya. (wan/bow)
