Ini Penyebab Gempa Bumi Malang yang Getarkan Yogyakarta, Bali dan Lombok

Gempa bumi ini merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng.

Editor: fitriadi
BMKG
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Lombok, Rabu (16/11/2016). 

BANGKAPOS.COM, JOGJA - Pasca gempa pertama menguncang wilayah Jawa Timur, Yogyakarta Bali, dan Lombok, gempa susulan terdeteksi Berkekuatan 4,2 SR.

Rilis resmi BMKG menyebutkan, Peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di Yogyakarta, seluruh wilayah Jawa Timur, Bali, dan Lombok.

Guncangan paling kuat dirasakan di Malang, Karangkates, Kepanjen, Lumajang, dan Jember, dalam skala intensitas II SIG BMKG (IV MMI).

Menurut laporan, di daerah ini guncangan gempabumi dirasakan cukup kuat hingga warga yang belum tidur terkejut dan mencoba berlarian keluar rumah.

Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan sebagai akibat dampak gempabumi.

Ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempabumi menengah akibat aktivitas subduksi Lempeng.

Dalam hal ini Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju sekitar 70 mm/tahun mengalami deformasi batuan di zona Benioff pada kedalaman 91 km hingga memicu terjadinya gempabumi.

Ciri gempabumi berkedalaman menengah semacam ini memiliki spektrum guncangan yang luas, sehingga wajar jika gempabumi ini dirasakan hingga Yogyakarta dan Lombok.

Hasil monitoring BMKG hingga pukul 23.00 WIB baru terjadi 1 kali aktivitas gempabumi susulan dengan kekuatan M=4,3.

Kepada warga masyarakat pesisir pantai selatan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Lombok dihimbau agar tetap tenang, karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved