Kisah di Balik Fakta Sah Ario Kiswinar Ahli Waris Mario Teguh
Ada kisah di balik hasil Tes DNA Ario Kiswinar Teguh yang menyatakan kalau dirinya anak biologis Mario Teguh.
BANGKAPOS.COM - Ada kisah di balik hasil Tes DNA Ario Kiswinar Teguh yang menyatakan kalau dirinya anak biologis Mario Teguh.
Tak dipungkiri Kiswinar merupakan salah satu ahli waris Mario Teguh.
Ada kisah di baliknya.
Simak ini.
Ajakan Mario Teguh
Lewat kuasa hukum seolah-olah kalimat yang dilontarkan sebagai serangan untuk Kiswinar, padahal Mario Teguh sendiri mengajak seperti ini, Minggu (27/11/2016).
Baca: Satu Awak Helikopter yang Hancur Masih Hidup, Begini Kondisinya
Baca: Postingan Terakhir Istri Pilot Heli Jatuh Bikin Haru
Baca: Buaya Besar Tiba-tiba Menggelepar, Ribuan Warga Mundur
Baca: Pawang Tangkap Buaya Pemangsa Sangkuriang
Baca: Nagita Dikabarkan Sudah 2 Kali Minta Pisah Kepada Raffi Ahmad
Melalui akun Facebook terverifikasi milik Mario Teguh, ia menyampaikan deretan pemikiran dan ajakan yang santun untuk anaknya.
Berbeda dengan pernyataan-pernyataan kuasa hukum yang meminta Aryani meminta maaf dan menyatakan kalau Mario Teguh berutang jadi tanggungan Kiswinar, Mario Teguh dengan kalimatnya yang santun mengajak anak pertamanya.
Berikut pernyataan Mario Teguh yang diposting 58 menit yang lalu (sebelum berita ini diunggah).
AKTE KELAHIRAN
Orang lain mengupayakan punya akte kelahiran supaya diakui, sehingga orang yang punya akte yang tidak dibatalkan, sudah diakui.
Fakta bahwa sebuah akte kelahiran tidak dibatalkan oleh seorang ayah, adalah bukti bahwa sang anak tetap diakuinya anak.
Tapi sebagian masyarakat cenderung mempercayai tanpa mendengarkan penjelasan, dan langsung menghakimi.
Baca: Anji Posting Foto Bareng SPG dan Ungkap Dikerjai Akun Gosip
Baca: Antasari Dikawal Pria Berbadan Tegap
Baca: Jembatan Emas Senilai Rp 400 Miliar Jadi Tempat Warga Berpose Ria
Pembuktian bahwa seorang anak adalah anak biologis tidak mengubah akte kelahiran. Akte itu lebih penting, karena itu bukti hukum.
Pembuktian keterhubungan biologis dibutuhkan jika ada penyangkalan oleh orang seorang Ibu, karena marah atau karena yang lain.
