Model Playboy Ini Potret Nenek Telanjang Secara Sembunyi-sembunyi lalu Unggah ke Medsos

Secara sembunyi-sembunyi, dia memotret perempuan telanjang berusia 70 tahun di pusat kebugaran, dan mengunggah foto itu ke media sosial

Editor: Iwan Satriawan
Charley Gallay / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP
Foto Dani Mathers yang diambil pada 13 Mei 2015 saat dia terpilih menjadi "Playmate of the Year" dalam acara di the Playboy Mansion di Los Angeles, California 

BANGKAPOS.COM--Dani Mathers, model majalah pria dewasa, Playboy, berulah.

Secara sembunyi-sembunyi, dia memotret perempuan telanjang berusia 70 tahun di pusat kebugaran, dan mengunggah foto itu ke media sosial.

Kini, model yang pernah terpilih menjadi "playmate" tahun 2015, menghadapi tuntutan enam bulan penjara dan denda sebesar 1.000 dollar AS atau kira-kira Rp 13,5 juta.

Foto tak senonoh itu diunggahnya ke Snapchat pada Juli lalu. Ulahnya itu kontan mengundang kritikan pedas dari para netizen. 

Foto di area pusat kebugaran di Los Angeles itu pun diunggah dengan keterangan "If I can't unsee this then you can't either."

Pengacara Mathers, Tom Mesereau yang muncul di pengadilan, Senin (28/11/2016) waktu setempat, mengatakan, kliennya menyesali perbuatan itu.

"Dia sangat menyesali apa yang dia lakukan," kata Mesereau kepada wartawan di luar ruang sidang, seperti dikutip AFP.

"Dia meminta maaf untuk kelakuan ini, dan berharap ada penyelesaian yang baik dengan cara yang sangat adil," kata dia lagi.

Perempuan 29 tahun itu pun langsung terkena sanksi. Dia dilarang datang ke LA Fitness gyms, setelah insiden ini terkuak ke publik.

Tak hanya dilarang datang ke tempat kebugaran, wanita itu pun disebut kehilangan pekerjaannya sebagai pemandu talk show, di sebuah radio.

Perkara ini pun mencuatkan pertanyaan tentang bagaimana tindakan hukum atas kasus mempermalukan tubuh seseorang di media sosial.

"Body shaming sangat memalukan, dan tak jarang menyebabkan luka batin, dan konsekuensi yang panjang di masa depan," ungkap jaksa Mike Feuer.

"Ketika body shaming, untuk diri sendiri itu bukan kriminal, tapi saat menyangkut orang lain, dan privasinya, tentu itu bisa menjadi kriminal," ungkap jaksa lagi.

"Tentu, kita tak akan memberikan toleransi untuk perkara semacam ini," tegas Feuer. 

Dalam ungkapan maafnya, Mathers pun berdalih bahwa semula dia hendak mengirim foto itu secara privat, namun tanpa sengaja terpublikasi ke ruang publik. 

"Saya sangat menyesal dengan apa yang saya lakukan, saya membutuhkan waktu buat diri saya sendiri untuk merefleksikan hal ini, dan mengapa ini menjadi begitu mengerikan," kata dia dalam pesan di akun Twitter-nya.

Pra persidangan dalam kasus ini akan digelar kembali pada 21 Desember mendatang.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved