Diimingi Uang Rp 2 Ribu, Duda Tega Setubuhi Bocah 6 Tahun di Kebun Karet
Hendri lantas memanggil dengan memberi uang Rp 2 ribu, dan mengajak anak tersebut ke kebun karet yang sepi lalu mencabulinya
BANGKAPOS.COM, LAHAT - Sungguh bejat apa yang dilakukan Paisol Hendri alias Hendri (25).
Betapa tidak, ia tega mencabuli bocah 6 tahun, yang kini masih duduk dibangku Sekolah Dasar.
Beruntung aksi keji lelaki yang berstatus duda ini terbongkar saat menyetubuhi bunga di kebun karet, belakang SD Negeri 02 Suka Merindu, Kecamatan Kikim Barat, Selasa (07/1), sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca: Tragis! Beginilah Sumarno Terkubur Hidup-hidup Empat Hari Baru Ditemukan
Adalah Cekki Purwanto, warga Desa Suka Merindu yang memergoki aksi keji Hendri.
Dikatakan Cekki ia curiga melihat Hendri mengajak bunga menuju kawasan kebun karet tidak jauh dari rumahnya.
Baca: Duel Dua Saudara Rebutan Rumah, Satu Tewas Satu Luka-luka
Lantaran curiga dengan warga satu desanya itu, apalagi Hendri juga pernah melakukan perbuatan cabul terhadap anak warga desa Suka Merindu yang lain sekitar 3 minggu lalu, dan selesai secara kekeluargaan, ia pun mengikuti dan melakukan 'penggerebekan'. Namun saat dipergoki Hendri, langsung berlari.
Sementara di lokasi ia mendapati Bunga dan mengaku sudah di setubuhi Hendri.
Baca: Bocah Ingusan Pacaran Ngomong di WA Kayak Orang Dewasa, Bikin Orangtua Khawatir
Dari situ, Cekki segera melaporkan kejadian tersebut kepada Kades Suka Merindu dan juga kepada Marsup selaku orang tua Bunga yang selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kikim Barat, Lahat.
Kapolsek Kikim Barat, AKP Mursal Mahdi SE MM membenarkan kejadian tersebut.
Baca: Gadis Cantik Malang, Diperkosa Bergilir Tiga Perampok Saat Lagi Pacaran
Menurutnya dalam menjalankan aksinya Hendri terlebih dahulu mengintai korban.
Di saat korbanya sedang seorang diri, Hendri lantas memanggil dengan memberi uang Rp 2 ribu, dan mengajak anak tersebut ke kebun karet yang sepi lalu mencabulinya.
"Tersangka juga mengancam korban agar tidak cerita dengan orang tua atau siapapun kalau tidak mau dipukul," ungkap Mursal. (Tribun sumsel)