Melongok Bisnis Mengerikan Mancing 'Mayat' di Sungai, Alasannya Bikin Sedih
Sejak ia melakoni pekerjaan ini, ia telah mengembalikan sekitar 80 hingga 100 mayat per tahun, baik laki-laki maupun perempuan

BANGKAPOS.COM--Memancing mayat adalah praktek terkenal di China sejak zaman kuno.
Beberapa nelayan meluangkan waktu mereka untuk mengembalikan tubuh yang tenggelam di air ke keluarga mereka.
Pada waktu itu, "pekerjaan" ini amat sangat dihargai dan dihormati.
nelayan tidak dihargai dengan uang tapi mereka mendapat rasa syukur dan terimakasih yang besar.
Seiring dengan evolusi negara, baik secara ekonomis dan demografis, memancing mayat menjadi bisnis yang berkembang bagi sebagian besar nelayan di Sungai Kuning.
Sungai ini menjadi tempat paling disukai untuk bunuh diri.
18 mil dari Lanzhou, ibukota provinsi Gansu, barat laut China,ada bendungan hidroelektrik dan sebuah tikungan sungai, menyebabkan tubuh korban terseret ke permukaan.
Dirangkum TribunTravel.com dari laman odditycentral.com, seorang nelayan di Sungai Kuning yang menjalani tugas mengerikan ini adalah Xei Xinpeng.
Meskipun ia memiliki pekerjaan lain sebagai pemanen di kebun pir, ia menyadari memancing "tubuh" manusia bisa lebih menguntungkan.
Sejak ia melakoni pekerjaan ini, ia telah mengembalikan sekitar 80 hingga 100 mayat per tahun, baik laki-laki maupun perempuan.
Muda atau tua, korban tenggelam di sungai ini rata-rata akibat bunuh diri atau kasus pembunuhan.
-
Tidak Hanya Indah, 4 Tempat di Paris Ini Terlihat Unik dan Bernuansa Mistis
-
Tak Ada Pilihan, Mayat di Tempat Ini Dibawa Pakai Motor, Cara 'Sah' Mendapatkan Uang
-
Jaga Kehormatan, Janda di Daerah Ini Berbaring di Samping Jasad Suami Untuk Dibakar Hidup-hidup
-
Lempari Pengantin dengan Sampah hingga Minum dari Toilet, Ini 8 Tradisi Pernikahan Paling Aneh
-
Pernah Tekor Rp 7,7 Miliar, Kini Pemuda Asal Bandung Ini Raup Omzet Miliaran Rupiah Per Bulan