Modusnya Kekinian, PSK Di Semarang Go Digital, Lebih Suka Twitter Ketimbang Facebook
"Pilih Twitter itu karena fotoku gak dipajang full wajah, cuma badan. Jadi aman tak ketahuan. Setelah itu, ngobrolnya dengan klien lewat Line,"
BANGKAPOS.COM -- Pengungkapan kasus mucikari online beranakbuahkan belasan mahasiswi di Kota Semarang membuka sisik melik bisnis esek-esek ini.
Baca: Keceplosan, Orator Ahok di LP Cipinang Sebut Rezim Jokowi Lebih Parah dari Rezim SBY
Kepala Subdit II Direktorat Reskrimsus Polda Jateng, AKBP Teddy Fanani, menyatakan kasus itu bukan fenomena baru.
Baca: Mau Selonjor Saja Susah Apalagi Bercinta, Inilah Derita Para Penghuni Rumah Peti Mati di Hongkong
Namun, modusnya kekinian karena bermula melalui Twitter berlanjut dengan percakapan melalui Blackberry Messenger.
Polisi masih menganalisis alasan para mucikari lebih memilih Twitter daripada Facebook sebagai media publikasi penyedia jasa prostitusi.
Baca: Kisah Cinta Sejati dan Rahasia Injakan Kaki Veronica Tan yang Diungkap Ahok
Penjelasan seorang pekerja seks komersial (PSK) online berikut ini mungkin bisa menjadi petunjuk.
AM (24) mengaku memilih jasa alter (joki akun media sosial) Twitter untuk memuluskan penghasilannya dalam bisnis prostitusi.
"Saya itu gaptek (gagap teknologi). Tahunya cuma pakai Line (aplikasi messenger)," terang pemandu karaoke di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang, tersebut, Rabu (10/5/2017) seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Mereka bersama-sama menyewa jasa alter yang dipercaya.
"Ada deh namanya, mau tahu saja. Ada fee sendiri untuk si alter dalam tiap transaksi," imbuh perempuan tersebut.
Baca: Faktanya Sungguh Mengejutkan, Inilah Kebenaran Sabda Rasulullah SAW Mengenai Dubai Terbukti!
Teknisnya, si alter membuat akun di Twitter menggunakan foto AM.
Informasi diri dilengkapi sesuai ciri-ciri fisik AM. Sebagai contoh data tinggi dan berat badan, ukuran payudara, tarif sewa, dan gaya-gaya bercinta.