Mengejutkan, Puluhan Babi 'Liar' Serbu Halte Bus di Singapura
Hewan itu juga terlihat membuntuti seorang pria yang sedang mendorong gerobak ke sebuah vannya sementara beberapa pelanggan berada di kantin ...
JUMLAH babi hutan di negara ini semakin bertambah setiap tahunnya. Pertambahan hewan terssebut memicu kekhawatiran penduduk setempat di Singapura.
Hal yang terbaru, sebuah rekaman video amatir menjadi viral di media sosial, pada Rabu lalu memperlihatkan sekelompok babi liar dari semak-semak tiba-tiba keluar dan berkeliaran bebas di halte bus.
Baca: Mengharukan, Aksi Heroik Seorang Anak Selamatkan Ibunya yang Disabilitas, Turun Tangga 24 Lantai
Seperti dikutip dari laman mynewshub, video itu diunggah melalui situs Facebook dikenal 'Our Singapore' pada jam 9 malam, ternyata sudah ditonton lebih sejuta kali.
Selain itu terdapat sekitar 28.000 dibagikan serta 2.000 komentar dan lebih dari 4.000 tanda suka.
Baca: Tamparan dan Bisikan Gaib di Tanah Suci Ini Buat Umi Pipik Ubah Penampilan, Ini Kisahnya
Dalam rekaman tersebut jelas menunjukkan lebih 20 ekor babi hutan terlihat mondar-mandir menunggu makanan di depan kantin Serikat Pekerja Transportasi Nasional, Singapura.
Baca: Astaga, Pria Ini Lakukan Hal Mengejutkan Pada Motornya, Seperti Ghost Rider

Hewan itu juga terlihat membuntuti seorang pria yang sedang mendorong gerobak ke sebuah vannya sementara beberapa pelanggan berada di kantin tersebut tampak keheranan melihat babi 'merayu' untuk minta makanan.
Video berdurasi selama 2 menit 37 detik itu sebenarnya menerima banyak kritikan netizen Singapura yang menggambarkan skenario tersebut terjadi karena sikap penduduk suka memberi makan babi hutan tanpa kontrol.
Pada 2012, seekor babi hutan terlihat berkeliaran di area semak dekat kantin itu.
Kebetulan ia dekat jalan raya Ayer Rajah bersebelahan hutan rawa Sungai Selolo dan padang golf Raffles Country Club.
Awal tahun ini, Penguasa Agro-Makanan dan Hewan (AVA) menyatakan, ia sudah menerima 140 masukan tentang babi hutan liar pada tahun lalu.
Baca: Tito Minta Novel Baswedan Sebut Nama Jenderal yang Diduga Terlibat Penyiraman Air Keras!
Bila dibandingkan, cuma 80 kasus pada 2015 dan 30 pada tahun sebelumnya.