Pose Nenek Tua dengan Cowok Ganteng Ini Bikin Gagal Paham, Ternyata Ini yang Terjadi
Ia menghabiskan hidupnya untuk membuat tato untuk penduduk asli di Kalinga selama 80 tahun. Tato dulunya digunakan para prajurit di desa tersebut ...
Laporan Wartawan TribunTravel.com, Arif Setyabudi
BANGKAPOS.COM.COM - Tato tradisional dari seluruh dunia saat ini semakin tergusur dengan tato modern.
Hal itu membuat seniman tato tradisional semakin tergusur.
Seperti dialami oleh pembuat tato tradisional asal Filipina,Whang-od Oggay.
Baca: Tim Arekolog Ini Temukan Situs Sejarah Bertulis La Illaha Illallah di Laut Merah
Nenek kelahiran 7 February 1917 ini adalah seniman tato tradisional dari Buscalan, Tinglayan, Kalinga, Filipina.
Ia jadi mambabatok atau seniman tato tradisional terakhir Kalingga.
Whang-od Oggay yang berusia 100 tahun sejak Februari 2017 lalu juga tercacat jadi seniman tato Filipina palint tua saat ini.
Baca: Tak Disangka, Agung BH Ternyata Jadi Miliarder Gara-gara Kutang
Ia menghabiskan hidupnya untuk membuat tato untuk penduduk asli di Kalinga selama 80 tahun.
Tato dulunya digunakan para prajurit di desa tersebut untuk melindungi desa dan membunuh musuh.
Namun, perang telah usai.
Baca: Ada Titik Terang, Kapolri Beberkan Sketsa Terduga Ciri-ciri dan Wajah Pelaku Penyerang Novel
Tidak ada lagi prajurit yang melindungi desa dan bertempur dengan musuh.
Whang-od Oggay saat ini membuat tato untuk para turis yang berkunjung ke daerahnya Buscalan.