Pangeran Diponegoro Tak Mau Seberangi Sungai Bogowonto Lokasi Kecelakaan Tank TNI

Sungai Bogowonto di Purworejo, Jawa Tengah, yang menjadi lokasi kecelakaan tank M113, memiliki nilai sejarah yang sangat penting.

Editor: fitriadi
Istimewa
Kecelakaan dialami kendaraan lapis baja tank M113 milik TNI AD di Sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3/2018) siang. 

BANGKAPOS.COM, PURWOREJO - Sungai Bogowonto di Purworejo, Jawa Tengah, yang menjadi lokasi kecelakaan tank M113, memiliki nilai sejarah yang sangat penting.

Sungai yang berhulu di Gunung Sumbing, Kabupaten Wonosobo itu berkaitan erat dengan asal-usul berdirinya Purworejo.

Tak hanya itu saja, sungai Bogowonto juga menyimpan misteri penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Belanda.

Baca: Pratu Randi Tewas Kelelahan Usai Selamatkan Anak-anak TK di Dalam Tank yang Terperosok ke Sungai

Berikut sejarah dan fakta sungai Bogowonto, seperti TribunJogja.com kutip dari berbagai sumber.

1. Asal-usul Nama Bogowonto

Sungai Bogowonto atau Bhagawanta bermuara di Samudera Hindia.

Dulunya, sungai ini bernama Watukoro.

Nama Watukoro kemudian diubah menjadi Bogowonto, karena saat itu sering terlihat begawan (pendeta) yang bersemedi di pinggir sungai.

Baca: Tank Angkut Murid PAUD Tenggelam di Sungai, 1 Prajurit dan 1 Guru Tewas

2. Pangeran Diponegoro Tidak Mau Menyeberangi Bogowonto Dua Kali

Perlawanan Pangeran Diponegoro yang merupakan putra sulung Sri Sultan Hamengkubuwono III membuat Belanda kewalahan.

Belanda kemudian memikirkan cara untuk mengalahkan Diponegoro, dengan cara mengajaknya berunding.

Tawaran untuk berunding awalnya ditolak oleh Diponegoro.

Namun Belanda tetap gigih mengajaknya berunding, hingga akhirnya Pangeran Diponegoro menyetujuinya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved