Ternyata Pria Berusia 28 Tahun Ini Dibalik Geger Skandal Pembocoran Data Facebook

Memang, aplikasi Kogan hanya diunduh 270.000 pengguna Facebook, namun dampaknya hingga puluhan juta data pengguna. Wylie menambahkan hanya ...

IST
Christopher Wylie, mantan pegawai Cambridge Analytica yang mengungkap pembocoran data pengguna Facebook 

BANGKAPOS.COM -- Nama Christopher Wylie (28), atau akrab disapa Wylie, mendadak ramai dibicarakan di media massa.

Wylie adalah whistleblower alias pembisik, atau lebih tepatnya pembocor skandal pencurian data personal pengguna Facebook oleh firma analisis data, Cambridge Analytica, bekas tempatnya bekerja.

Baca: 3 Rencana Ahok Setelah Bebas dari Penjara, Kembali Menata Hidup Hingga Loyal Bersama Jokowi

Ia diketahui mulai bekerja di Cambridge Analytica pada tahun 2014.

Berkat bakat briliannya dalam pemrograman dan ilmu data, ia didapuk sebagai kepala peneliti Cambridge Analytica.

Baca: Tampil Cantik dengan Riasan, Begini Ternyata Wajah Lucinta Luna Tanpa Make Up!

Sebelumnya, Wylie bekerja untuk Alexander Nix, di Strategic Communication Laboratories (SCL), yang merupakan lembaga spesialis pemilu.

Pada pertengahan 2013, Wylie bertemu dengan Steve Bannon, editor BreitBart News Networking yang kemudian menjadi CEO tim kampanye Donald Trump pada pemilu Amerika Serikat (AS) tahun 2016.

Baca: Gebby Vesta Ungkap 6 Fakta Dirinya, No 2 Transgender, No 4 Tarif, Lucinta Luna Bungkam

Bannon juga sempat menjabat sebagai konselor senior Presiden Trump. Bannon, yang tengah menyiapkan kampanye Donald Trump kala itu, menjadi target Nix.

Nix sadar betul jika Bannon merepresentasikan dirinya sebagai orang intelektual, sehingga Nix merasa perlu merepresentasikan lembaganya seperti Bannon.

Ia kemudian membuat kantor palsu di Cambridge, mendatangkan rombongan dari London setiap Bannon berkunjung, demi mengesankan Bannon jika lembaga mereka beroperasi berlandaskan akademisi.

Baca: Hanya Ada di Thailand, Inilah Kafe Kematian, Alasannya Sungguh Mulia, Ternyata

Lalu kantor itulah yang kemudian menjadi markas Cambridge Analytica.

Dalam sebuah wawancara dengan The Guardian, Wylie mengaku bertemu dengan Robert Mercer bersama Bannon dan Nix.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved