Uniknya Tawar Menawar di Pasar Bisu Sumatera Barat, Tangan Saling Meraba di Balik Handuk
Mungkin terkesan tidak masuk akal, namun itulah hal unik yang ada di pasar bisu di Sumatera Barat ini.
BANGKAPOS.COM - Pasar merupakan sarana infrastruktur, yang menempatakan para penjual di beberapa tempat, untuk menjajakan dagangannya.
Pada umumnya, pasar menjual barang seperti sembako dan kebutuhan pangan lainnya.
Namun ada pula pasar yang menjual beragam barang lain, yang bukan merupakan barang konsumsi.
Lalu, untuk mencapai kesepakatan, dengan penjual dan pembeli pada umumnya, mereka melakukan tawar-menawar barang.
Baca: Wanita Ini Tak Sanggup Lihat Sosok di Balik Selimut Anak Kosnya
Tawar menawar dilakukan dengan saling interaksi dan percakapan antara penjual pembeli, yang membicarakan harga.
Setelah sepakat membicarakan harga, dan masing-masing antara penjual dan pembeli telah setuju, maka barang akan dilepas.
Itulah gambaran singkat mengenai pasar, dan tradisi jual beli yang secara umum.
Kita pastinya sudah tahu mengetahui semua itu.
Namun, bagaimana jika transaksi jual beli dilakukan dengan cara sedikit bicara dan bungkam soal pembicaraan harga?
Mungkin terkesan tidak masuk akal, namun itulah hal unik yang ada di pasar bisu di Sumatera Barat ini.
Sesuai dengan namanya, transaksi yang dilakukan di pasar bisu, antara penjual dan pembeli dilakukan dengan unik, yaitu tidak banyak berbicara.
Proses transaksi dilakukan dengan cara Marosok, yang diartikan dalam bahasa Indonesia berarti meraba.
Transaksi Marosok ini dilakukan dengan kedua tangan yang bersembunyi di balik kain atau handuk dengan saling meraba jari-jari antara penjual dan pembeli.
Tradisi unik ini sudah dilakukan sejak zaman kerajaan Minangkabau dan tentu saja tradisi ini memiliki tujuan lain.