Tak Ada Keluarga Menjenguk Ais Bocah Perempuan yang Selamat dari Bom Bunuh Diri di Surabaya
Ais tidak mudah diajak bicara kecuali dengan orang tertentu seperti suster yang menjaganya.
BANGKAPOS.COM - Kondisi Ais, bocah depalan tahun yang selamat pascaledakan bom di Mapolrestabes Surabaya mulai stabil pada Selasa (15/5/2018).
Ais adalah putri bungsu pelaku ledakan bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Ais terlempar saat bom yang dibawa keluarnya dengan dua buah sepeda motor meledak.
Ayah, ibu, dan dua saudaranya tewas di tempat usai ledakan.
Baca: Inilah Pengakuan Mengejutkan Gadis Cilik yang Selamat Saat Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya
Tapi tak disangka Ais masih mampu berdiri usai ledakan tersebut.
Ia bangun dengan tertatih-tatih.
Dia buru-buru diselamatkan Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Faisal Saiful Faton.
Ais dilarikan ke rumah sakit Bhyangkara.
Menajalani perawatan intensif kini kondisi Ais sudah mulai stabil.
"Secara fisik sudah baik, cuma tangannya yang bekas dioperasi, sedangkan yang lain-lainnya sudah stabil," ungkap Lita Machfud, istri Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, seusai menjenguk korban ledakan bom yang dirawat di RS Bhayangkara dilansir Kompas.com, Selasa (15/5/2018).
Baca: Gadis Cilik Dijemput Ibunya dari Rumah Nenek Untuk Ikut Bawa Bom Bunuh Diri, Kini Dia Sebatang Kara
Lita menuturkan selama dirawat tidak ada satu pun keluarga yang mendampingi Ais.
Ia mengaku miris melihat Ais yang tak ada keluarga besar yang mendampinginya.
"Ada rasa dalam hati kita miris ya, enggak ada keluarga lainnya yang mau mendampingi."
"Kalaupun tahu pasti tidak berani mendampingi karena dia anaknya siapa gitu ya."
"Jadi ada rasa kasihan dan kita juga takut anak-anak sempat diwawancara juga tercuci otaknya,"