Bank Indonesia Minta Masyarakat Tak Khawatir Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
Dampaknya di Babel tidak terlalu terasa, justru efeknya secara nasional. Ia mengimbau kepada masyarakat tidak

Laporan Wartawan Bangka Pos, Idandi Meika Jovanka
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kepala Bank Indonesia Perwakilan Babel, Tantan Heroika memandang pelemahan nilai tukar rupiah saat ini belum bersifat fundamental.
Dampaknya di Babel tidak terlalu terasa, justru efeknya secara nasional. Ia mengimbau kepada masyarakat tidak khawatir terkait peristiwa tersebut.
“Kejadian ini tidak bersifat fundamental, inflasi pun masih terkendali tidak seperti tahun 1997 mencapai 35 persen dan kurs Rp.17.000. Akibatnya, kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan luntur,” ungkap Tantan Heroika
Jika inflasi masih terkendali maka pelemahan nilai tukar bersifat sementara. Berdasarkan kurs transaksi devisa cendrung turun pada rasio baik, yakni 1,7 persen.
Fiskal juga terkendali dan perekonomian tetap kondusif.
Cadangan devisa secara nasional masih dapat mengcover kebutuhan impor sekitar 8 bulan.
Ditambah lagi negara memiliki fundamental kuat tetapi tetap pemerintah harus memperhatikan hal ini.
“Masyarakat jangan khawatir berlebihan terhadap pelemahan nilai tukar uang karena disisi lain inflasi masih terjaga dan pertumbuhan ekonomi dalam kondisi baik. Kami sedang mendorong perekonomian supaya biaya cost perusahaan tidak terlalu besar dan mendorong perekonomian,” imbau Tantan Heroika.(*)
-
25 Jurnalis Babel Antusias Mengikuti Capacity Building Bank Indonesia
-
Perkonomian 2019 Bisa Stabil, Tekanan Faktor Eksternal Menurun
-
Prediksi BI Perwakilan Bangka Belitung: Kondisi Ekonomi 2019 Membaik Dibanding Tahun Lalu
-
Kemenkeu Beri Kelonggaran Aturan Pajak Deposito Devisa Hasil Ekspor
-
Aliran Modal Asing Terus Masuk Menopang Stabilitas Nilai Tukar Rupiah