Mobil Terbang Hingga Mati Batang Otak, Ini 6 Fakta Kecelakaan Maut Model Cantik Rini Puspitawati

Rini Puspitawati, korban kecelakaan tragis di jurang sedalam 200 meter, dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS.

Editor: fitriadi
Kolase Instagram/ Kompas.com/Sukoco
Seorang kontraktor, Ragil Supriyanto tewas kecelakaan saat bersama wanita yang diduga selingkuhannya, Rini Puspitawati di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 

BANGKAPOS.COM - Rini Puspitawati, korban kecelakaan tragis di jurang sedalam 200 meter, dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di ICU Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) dr. Soedono, Madiun.

Adapun fakta-fakta yang dirangkum oleh SURYA.co.id terkait dengan kasus kematian Rini Puspitawati.

1. Kecelakaan terjadi di Magetan

Rini Puspitawati mengalami kecelakaan di Sarangan, Magetan.

Mobilnya CRV yang ia kemudikan terjun ke jurang sedalam 200 meter.

Baca: Cantiknya Rini Puspitawati, Model yang Kecelakaan Tragis Bersama Selingkuhan

2. Rini menggunakan mobil CR-V

Saat kecelakaan, Rini Puspitawati mengendarai sebuah mobil Honda CR-V nopol T 1201 EJ warna putih keluaran tahun 2018.

3. Rini Puspitawati mengalami kecelakaan bersama seorang lelaki

Tak sendiri, saat kecelakaan, Rini Puspitawati bersama seorang pria bernama Ragil Supriyanto (34).

Ragil merupakan seorang kontraktor asal Desa Kediren, Kecamatan Randublatung, Kabupatem Blora.

Saat kecelakaan, Ragil dinyatakan tewas di tempat.

4.  Kondisi Rini Puspitawati terus menurun

Kepala Bidang Pelayanan Medik, dr.Sjaiful mengatakan, kondisi Rini semakin menurun.

Saat dirujuk di RSUD dr.Soedono, Rini sudah mengalami sakit parah.

Baca: Rini Puspitawati Model Cantik yang Kecelakaan Maut di Magetan Akhirnya Embuskan Nafas Terakhir

Dokter yang merawat Rini pun mengambil tindakan untuk mengambil cairan yang ada di paru-parunya, agar paru-parunya dapat berkembang.

"Enggak dioperasi, sejak datang, kondisinya sangat buruk sekali, kondisi sangat buruk karena membutuhkan alat bantu ventilator (alat bantu pernafasan).

Jadi bukan dioperasi, hanya tindakan membantu supaya kalau ada darah atau cairan di paru-paru, supaya paru-paru dapat berkembang," kata dr.Sjaiful.

5. Pernyataan RSUD dr.Soedono Madiun

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved