Budaya Ketuk Pintu hingga Bersih-Bersih Patung Dewa, Inilah Tradisi Jelang Imlek
Tradisi Jelang Imlek, Budaya Ketuk Pintu hingga Bersih-Bersih Patung Dewa
BANGKAPOS.COM -- Di tahun 2019, Tahun Baru Imlek 2570 akan jatuh pada tanggal 5 Februari.
Menyambut hari raya Imlek, setiap daerah di Inonesia mempunyai tradisi-tradisi tersendiri yang dilakukan.
Berikut tradisi-tradisi di setiap daerah yang dilkakukan menjelang datangnya hari raya Imlek dihimpun Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Budaya Ketuk Pintu di Semarang

Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) mengadakan budaya kentuk pintu jelasng Imlek, Minggu (27/1/2019).
Acara tersebut ditanda dengan doa bersama dengan pemeluk agama di Kelenteng tay Kak Sie di Jalan Gang Lombok No. 42.
"Ini merupakan bentuk keberagaman, jadi kita adakan doa bersama dan annti keliling dari Kelenteng ke Kelenteng, Imlek ini semoga lancar," tutur Ketua Kopi Semawis, Haryanto, dikutip Tribunnews.com dari TribunJateng.com.
• Pesan Penyemangat Ustaz Abdul Somad untuk Ifan Seventeen, Kalau Allah Sayang Diujinya Kita
"Usai berdoa secara islam, kita juga berdoa secara Kong Hu Cu," imbuhnya.
Dalam acara tersebut juga diadakan acara menarik lainnya seperti budaya Tionghoa dan lomba fototgrafi.
2. Pembersihan Rupang di Vihara Visuddhimagga, Medan

Jelang perayaan Imlek, umat Budha di Vihara Visuddhimagga, Jalan Pabrik Tenun, Medan, Minggu (27/1/2019).
Dikutip Tribunnews.com dari Tribun-Medan.com, Vajra Acharya, Lian Zui Shang Shi menjelaskan tentang makna dari pembersihan Rupang di sana.
"Setiap hari kita bersihkan altarnya. Tapi setahun sekali kita wajib bersihkan seluruh Rupangnya yang ada di altar Vihara," ujar Acharya Lian Zui Shang Shi, Minggu (27/1/2019).
• Al Ghazali Berikan Semangat untuk Hadapi Kehidupan Lewat Lirik Lagu & Video Klip Kisah Kehidupan ini
"Bersih-bersih ini bukan hanya sebagai simbolis, tapi makna pembersihan Rupang ini kita juga membersihan diri dan pikiran, ucapan sesuai perbuatan," tambahnya.
Pembersihan Rupang ini memang dilaksanakan sebelum Imlek, Acharya menyebutkan bahwa hal ini sesuai dengan tradisi yang menyatakan ada beberapa dewa yang naik ke langit untuk melapor kegiatan manusia selama satu tahun di bumi.