VIDEO : Kisah Bocah Asal Pangkalpinang, Putus Sekolah Jadi Pemulung Demi Bantu Kakeknya yang Stroke
Rahmat, bocah berusia 12 tahun ini mendorong gerobak kecilnya menyisir gang sempit dan jalan raya untuk mengumpul barang bekas.
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Minggu (3/2/2019), selepas Magrib, Rahmat mengambil gerobak dan karung berwarna putih, di samping kediamannya, Pintu Air, Pangkalpinang.
Di usia belianya, Rahmat harus memulung sampah dan barang bekas untuk membantu ekonomi keluarganya,
Bocah berusia 12 tahun ini mendorong gerobak kecilnya menyisir gang sempit dan jalan raya untuk mengumpul barang bekas.
Ia hanya mengenakan kaos oblong, celana pendek dan beralaskan sandal jepit.
Pekerjaan ini ia lakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama kakeknya Arpani (58) yang sakit stroke sejak setahun lalu.
Mereka berdua tinggal di sebuah kontrakan, bersebelahan dengan anak kakeknya yang biasa disapa tante oleh Rahmat.
"Ayahnya sudah meninggal dunia dan ibunya tinggal di Prabumulih," jelas Arpani yang mengungkapkan kalau Rahmat adalah cucunya.
Rahmat tak kenal lelah setiap malam menjadi pemulung.
Nasibnya pun tak seberuntung anak seusianya yang masih bisa bermain.
Bahkan ia sudah tidak lagi sekolah sejak kelas 1 SD.
-
Kisah Pemulung Mengais Rejeki di TPA Paritenam, Ada yang 11 Tahun Jadi Pemulung
-
Ayahnya Meninggal Ibunya di Luar Bangka, Rahmat yang Masih Bocah Jadi Pemulung untuk Bayar Kontrakan
-
Rahmat Bocah Pemulung, Sempat Tolak Tawaran Sekolah TKSK Tamansari karena Ingin Jadi Bos Rongsokan
-
Kisah Sedih Bocah Pemulung Asal Pangkalpinang, Rahmat Putus Sekolah dan Bantu Kakeknya yang Stroke
-
Sempat Terabaikan, Bertemu Panglima TNI, Manggar Ditawari Hal Ini oleh Marsekal Hadi Tjahjanto.