KIP Krakatau Kapal Penghisap Pasir Timah Bangka Terbakar di Laut, Asap Hitam Mengepul di Langit
KIP Krakatau Kapal Penghisap Pasir Timah Bangka Terbakar di Tengah Laut, Asap Hitam Mengepul di Langit
KIP Kapal Penghisap Pasir Timah Bangka Terbakar di Tengah Laut, Asap Hitam Mengepul di Langit
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Kamis (10/42019) pagi, asap hitam membumbung di langit perairan Perairan Air Kantung Sungailiat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Satu unit Kapal Isap Produksi (KIP) yang menghisap pasir timah di terbakar.
Diketahui kapal isap yang terbakar bernama Karakatau milik PT Timah itu sedang beroperasi.
Nelayan sekitar Ardian menjelaskan terbakarnya kapal isap terlihat dari dermaga mereka melihat api dan asap yang mengepul ke luar dari dalam kapal.
"Asapnya terlihat dari dermaga, kami juga melihatnya hingga ke dekat lokasi kapal, saat terbakar kapal masih beroperasi, namun saat ini sudah berhasil dipadamkan," ujar Ardian kepada wartawan, Kamis (11/3/2019).
Pantauan bangkapos.com dari dermaga, tidak terlihat lagi kepulan asap di kapal isap, diketahui api di dalam kapal telah berhasil dipadamkan beberapa waktu lalu.
Sementara alur mudik, kapal Pol Air terlihat bolak balik menuju kapal isap yang berada di tengah perairan air Kantung.

Nelayan Ikut Bantu Memadamkan
Terbakarnya kapal isap Karakatau milik PT Timah membuat banyak nelayan yang berada di sekitaran perairan air kantung turut membantu memadamkan api. Asap mengepul terlihat hingga jarak 3 mil dari daratan.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Kabupaten Bangka, Ridwan, menjelaskan banyak dari nelayan membantu pemadaman kapal isap karakatau milik PT Timah tersebut.
Ridwan yang ditemui usai dari tengah laut perairan Air kantung melihat kondisi kapal Isap, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
Kapal yang terbakar juga sudah dalam keadaan normal, api yang sempat membakar sudah berhasil dipadamkan oleh petugas.
"Jam 9 kapal Timah Karakatau, kita telah membantu pemadaman kapal Karakatau tersebut, nelayan membantu Proses pemadaman, kegiatan itu tidak ada korban jiwa," jelas Ridwan kepada wartawan, Kamis (11/4/2019) di dermaga Perkasa.
Ridwan mengatakan dalam proses memadaman api, nelayan banyak membantu dengan cara menyemprotkan air baik menggunakan ember dan pompa air.
"Tidak begitu parah, terbakar dari bagian mesin ,saat ini sudah selesai, pemadaman memakan waktu 45 menit.
Kita membantu proses pemadaman, dengan jarak antara pelabuhan dengan kapal sekitar 3 mil," ujarnya.(*)