Tak Hanya Sumbang 28 Kg Emas Monas, Kekayaannya Teuku Markam Ternyata Masih Sanggup Dirikan BUMN
Selain Sumbang 28 Kg Emas Monas, Kekayaannya Teuku Markam Masih Sanggup Dirikan BUMN
Tak Hanya Sumbang 28 Kg Emas Monas, Kekayaannya Teuku Markam Ternyata Masih Sanggup Dirikan BUMN
BANGKAPOS.COM -- Masyarakat Indonesia mungkin masih ada yang belum mengetahui jika bentuk nyala api di Tugu Monumen Nasional (Monas) terbuat dari emas.
Adapun puncak nyala api monas tersebut dilapisi dengan 38 kg emas murni.
Dari 38 kg total emas, sebesar 28 kg disumbang oleh konglomerat asal Aceh bernama Teuku Markam.
Teuku Markam adalah pengusaha kaya Aceh pada jaman pemerintahan Presiden RI Soekarno.
Sebelum menyumbangkan emas untuk Monas, ternyata Teuku Markam sudah lebih dulu berkontribusi banyak untuk negeri ini.
• Ketua MK Tegaskan Jelang Sidang Sengketa Pilpres: Kami Hanya Takut pada Allah SWT, Ini Jadwalnya
Salah satunya ialah memasukkan peralatan perang ke Indonesia demi mendukung kampanye militer Trikora merebut Irian Barat.
Hal ini seperti diungkapkan oleh Politisi PDI Perjuangan H Karimun Usman, Senin (10/6/2019).
"Tetapi Markam tipe yang tidak balas budi ke Bung Karno. Keuntungan dalam memasukan alat perang IRIAN BARAT tahun 1963 dibelikan dalam bentuk emas yang dipasang dipuncak Monas. Bukan diberikan kepada pribadi Bung Karno," kata Karimun.
Hal itu didapat Teuku Markam usai dirinya memenangkan tender pengadaan Peci dan Kopiah bagi aparatur pemerintahan Orde Lama.
"Di Jakarta Markam bertemu Jendral Gatot Subroto dan diperkenalkan kepada Presiden Soekarno, yang waktu itu sedang ada tender pengadaan peci atau kopiah. Teuku Markam berhasil memenangkan tender tersebut," ujar Karimun.
• Ini Dia Arti dari Nomor Plat Kendaraan Pejabat Negara Termasuk Presiden, Menteri dan Polisi

Walau sudah menyumbangkan emas sebanyak itu dan berkontribusi secara materil demi utuhnya NKRI, harta kekayaan Teuku Markam seperti tak pernah surut.
Dengan sisa kekayaannya yang lain, Teuku Markam masih sanggup mendirikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Berdikari yang masih eksis hingga saat ini.
• Susul Amerika dan Rusia, China Berhasil Luncurkan Roket dari Tengah Laut untuk Pertama Kalinya
Namun gegara di cap PKI oleh rezim Orde Baru, Teuku Markam dijebloskan ke penjara dan kekayaannya diambil alih oleh negara.
"Perusahaannya PT Berdikari diambil alih oleh negara dan dijadikan BUMN," kata Karimun.