Kronologis dan Evakuasi Bocah Asal Pangkalpinang Masuk Lubang Paku Bumi di Tanjung Api Api Palembang

Pengunjung Pelabuhan Tanjung Api Api (TAA), Rabu (10/7/2019), dikagetkan oleh seorang bocah tiga tahun masuk lubang paku bumi sedalam 32 Meter.

Editor: Teddy Malaka
Basarnas Palembang
Proses evakuasi seorang bocah tiga tahun masuk lubang paku bumi sedalam 32 Meter di Pelabuhan TAA Banyuasin, Rabu (10/7/2019). 

Kronologis dan Evakuasi Bocah Asal Pangkalpinang Masuk Lubang Paku Bumi di Tanjung Api Api Palembang

BANGKAPOS.COM, BANYUASIN - Pengunjung Pelabuhan Tanjung Api Api (TAA), Rabu (10/7/2019), dikagetkan oleh seorang bocah tiga tahun masuk lubang paku bumi sedalam 32 Meter.

Bocah itu bernama Kahfi Al Ahzam, warga Pangkal Pinang Bangka Belitung.

Bocah itu terperosok ke dalam lubang paku bumi sedalam 32 meter, di lokasi area Pelabuhan Tanjung Api-api Kabupaten Banyuasin.

Menurut informasi, warga Pangkal Pinang Bangka Belitung tersebut bersama pamannya, Rabu (10/7/2019) pukul 15.30, menunggu jadwal keberangkatan kapal untuk menuju ke Bangka.

Saat menunggu inilah, korban bersama pamannya bermain disekitar lubang paku bumi yang memang jaraknya tidak jauh dari lokasi pelabuhan.

Saat bermain, korban melangkahkan kaki bagian lubang tiang pancang yang sudah tertanam di perut bumi.

Bocah itu kemudian terperosok ke dalam lubang paku bumi.

Mendapatkan informasi itu, Tim Basarnas Palembang pukul 15.30, dipimpin Kepala Basarnas Palembang Berty DY Kowaas melalui Kasi Operasinya Benteng Telau langsung memerintah 8 orang personil rescue untuk menuju lokasi kejadian guna melakukan proses evakuasi.

"Korban terjatuh karena bermain disekitar lubang tiang pancang yang memang tidak terlalu tinggi.

Sehingga anak terjatuh ke dalam lubang paku bumi sedalam 32 meter," kata Benteng.

Masih kata Benteng, Team Rescue Basarnas Palembang bersama pihak kepolisian dan pihak dinas perhubungan serta warga akhirnya berhasil mengevakuasi korban sekitar pukul 17.25 dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Disebutkan Benteng, korban berhasil dievakuasi dengan cara mengait korban menggunakan besi yang dikaitan dengan tali.

Setelah korban berhasil dievakuasi korban kemudian dibawa ke rumah sakit di Palembang, menggunakan ambulans guna dilakukan tindakan medis lebih lanjut.

"Korban dapat kita evakuasi meskipun dalam keadaan tidak sadarkan diri," pungkas Benteng.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved