Laporan Wartawan Bangka Pos, Idandi Meika Jovanka
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Perkembangan harga di Bangka Belitung memasuki triwulan II 2018 terkendali.
Inflasi yang terjadi April 2018 sebesar 0,55 persen, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya 0,17 persen. Hal tersebut disebabkan kenaikan tarif angkutan udara saat perayaan hari raya Ceng Beng.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung, Tantan Heroika membenarkan tarif angkutan udara menjadi pendorong kenaikan inflasi pada April 2018. Namun, sejumlah kelompok bahan makanan justru mengalami deflasi, Sabtu (5/5)
Pada bulan April 2018, berdasarkan kelompok pembentuk inflasi (disagregasi), tekanan inflasi utamanya dari kelompok administered price tercatat 3,26 persen, meningkat dari bulan sebelumnya 0,40 persen.
Kelompok inti mengalami inflasi lebih rendah dari bulan lalu yakni 0,11 persen. Volatile food justru deflasi 0,33% dibandingkan bulan lalu sebesar 0,07%.
“Kelompok pembentuk inflasi pada bulan April 2018 terbesar dari kelompok administered price yang meningkat dibandingkan bulan lalu. Berbanding terbalik dengan Volatile Food terjadi deflasi,” ungkap Tantan Heroika
Baca: Tantan : Perbaikan Tata Niaga Solusi Pengendalian Inflasi di Babel
Berdasarkan kelompok pengeluaran, bahan makanan mengalami deflasi 0,88 persen.
Hal itu terjadi karena sejumlah komoditas sayuran dan ikan terjadi penurunan harga. Sementara transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan justru menyumbang inflasi tertinggi sebesar 5,00 persen.
Lalu, komoditas pangan hewan juga terjadi inflasi, diantaranya daging ayam ras, ayam hidup, dan ikan dencis. Serta, sejumlah produk tani seperti bawang merah, semangka, dan bawang putih.(*)