Mukji tak Berharap Imbalan Jadi Panlong

Mukji tak Berharap Imbalan Jadi Panlong

|
PANGKALPINANG, BANGKA POS -- Sudah lebih dari 40 tahun Mukji sering dimintai oleh teman-teman dan warga Tionghoa lainnya untuk menjadi Panlong di suatu pernikahan adat Tionghoa. Ia juga tidak mengharapkan imbalan saat menjadi Panlong, imbalan tersebut bukanlah target yang harus ia dapatkan. Namun semua itu dilakukannya untuk melestarikan adat dan tradisi masyarakat Tionghoa di Pangkalpinang ini. "Saya hanya mau adat itu terus dikembangkan, ini saya lakukan untuk mengabdi kepada Tuhan dan umat Khonghucu lainnya," ucap Mukji Sabtu (30/10). Pekerjaan seharihari yang dilakukan Mukji adalah mengobati orang dan mengambil obat, ia juga sering dimintai untuk membuat akte kelahiran, pernikahan dan kartu keluarga. Dari situlah ia menghidupi kebutuhannya seharihari. Diceritakannya, selepas ia menamatkan bangku sekolah tingkat SMA, ia di mintai oleh temannya untuk menjadi Panlong pernikahan temannya itu. Lalu semakin banyak orang yang meminta bantuannya, sehingga terusmenerus hal seperti ini. "Saya tidak ada belajar apapun, saya tahu adat ini karena dulu saya juga datang ke pernikahan dan melihat hal yang sama, kemudian saya praktekan saja," ucapnya. (k8)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved