Membangun Industri Hilir

Usaha pertimahan di Bangka Belitung sudah dimulai sejak ratusan tahun silam.

Penulis: vovo | Editor: Dedy Purwadi
USAHA pertimahan di Bangka Belitung sudah dimulai sejak ratusan tahun silam. Jejak pertambangan timah di Babel diyakini setidaknya sudah ada sejak sekitar abad ke-18 hingga saat ini. Hasil kekayaan alam Babel pun telah memberi kontribusi besar bagi negara dan daerah.

Salah satu tonggak penting dalam sejarah panjang pertimahan Babel adalah pendirian pabrik tin chemical oleh PT Timah Tbk yang peletakan batu pertamanya dilakukan di daerah Tanjung Ular, Muntok, Bangka Barat, Kamis (17/3) kemarin. Kita sebut penting karena pabrik tin chemical menjadi penanda hadirnya industri hilir pertimahan di Babel.

Selama ini di tengah masyarakat sering muncul pertanyaan dan lontaran wacana tentang pentingnya pendirian usaha pengelolaan hasil tambang timah di Babel. Keberadaannya diharapkan dapat melengkapi usaha hulu pertambangan timah, menciptakan lapangan kerja dan menambah kontribusi bagi daerah.

Keinginan tersebut sangatlah wajar. Masyarakat Babel tentu saja berhak mendapat perhatian dan prioritas lebih dalam usaha pertimahan di Tanah Air. Daerah ini bertahun-tahun merelakan kekayaan alamnya dikeruk dan menjadi salah satu kontributor usaha pertambangan nasional. Pendapatan yang diperoleh pemerintah dari sektor pertambangan, termasuk pertimahan di Babel, menjadi modal pembangunan negara dalam melengkapi kebutuhan masyarakat di seluruh negeri.

Pengelolaan pertambangan semestinya memberi dampak kemakmuran bagi daerah yang kekayaan alamnya dikeruk. Tak hanya sekedar program bagi-bagi bantuan ala kadarnya, seluruh pengelola kekayaan alam pada suatu daerah harus menunjukkan tanggungjawab secara nyata terhadap upaya pengentasan kesejahteraan masyarakat.

Wujudnya antara lain bisa berupa penciptaan lapangan kerja yang layak dengan serapan besar bagi masyarakat, mendorong percepatan ekonomi daerah, peningkatan pembangunan sarana dan prasarana publik, hingga perbaikan lingkungan bekas pertambangan. Bagaimana imbal balik yang diberikan para pengelola usaha pertambangan timah di Bangka Belitung dapat kita nilai dari kenyataan hidup yang sehari-hari dirasakan masyarakat daerah ini.

Tin chemical memang sudah seharusnya didirikan di Babel, bahkan bisa dikatakan kehadiran industri semacam ini terasa agak lambat jika merunut masa-masa panjang pertimahan di Negeri Serumpun Sebalai. Pendirian tin chemical di Bangka Barat sekaligus memberi bukti bahwa Babel sesungguhnya memiliki potensi menjadi daerah industri. Pengelolaan hasil pertambangan timah menjadi titik awal yang semestinya harus terus dirangsang agar bisa berkembang ke bidang-bidang usaha lain di luar sektor pertambangan.

Kabupaten Bangka Barat yang berkeinginan mewujudkan industri pengelolaan hasil perkebunan kelapa sawit adalah salah satu contoh langkah positif yang dilakukan pemerintah daerah untuk mewujudkan terbentuknya sektor hilir dari pengelolaan kekayaan alam di Babel.

Untuk itu, pemerintah daerah harus terus melakukan penataan infrastruktur serta mempermudah proses birokrasi secara transparan dan bebas korupsi sehingga mampu menarik minat pemilik modal. Pemerintah juga harus cermat memilah bentuk investasi yang masuk agar sesuai dengan potensi daerah dan kondisi sosial budaya masyarakat Babel. Upaya merealisasikan Babel yang kaya sumber daya alam sebagai salah satu daerah industri di Indonesia patut mendapat dukungan pemerintah daerah dan masyarakat.

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Cerpen: Aaah !

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved