Batu 'Bersimpuh'
Fenomena alam. Sebongkah batu berdiri membentuk posisi sedang 'bersimpuh' di pesisir pantai Pasir Penyu antara Dusun Pala
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Fenomena alam. Sebongkah batu berdiri membentuk posisi sedang 'bersimpuh' di pesisir pantai Pasir Penyu antara Dusun Pala dan Dusun Teluk Limau Desa Teluk Limau Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat.
Batu ini ditemukan Bupati Bangka Barat Zuhri M Syazali tanggal 4 Bulan 4 Tahun 2011 lalu, yang kemudian dicermati dengan inspirasinya hingga disebut dan dinamakan Batu Bersimpuh, karena bentuknya mirip posisi manusia sedang bersimpuh.
Warga Desa Teluk Limau sudah lama tahu soal fisik batu tersebut, namun hanya dipandang sebagai hal biasa, sejajar dengan ratusan bahkan ribuan batu granit yang ada di sepanjang pantai.
Warga setempat tidak membangun atau menginspirasikan seperti inspirasi Ustad H Zuhri. Batu Bersimpuh ini, jika dicermati lebih mendalam, sepintas seperti
seorang wanita mengenakan mukena sambil bersimpuh (duduk diantara dua
sujud dalam shalat).
Keajaiban yang terkait erat dengan posisi Batu Bersimpuh, posisinya
tepat menghadap qiblat atau satu arah dengan arah tenggelamnya matahari.
"Alam saja rendah diri, menghamba dan menyembah, berzikir kepada Allah,
apalagi kita sebagai manusia yang dikarunia akal, seharusnya tetap
menghamba kepada Allah," tutur Zuhri kepada bangkapos.com Sabtu (06/08/2011) lalu.
Jangan sampai, lanjut Zuhri, keindahan alam ini dinodai oleh aktifitas
yang tak bertanggungjawab, tapi harus dipelihara bersama agar tetap
utuh.
Batu tersebut berdiri sehingga posisinya seperti bersimpuh, hanya
ditopang oleh batu kecil, yang berada di kiri belakang, kanan dan kiri
depan.
Disebelah kiri, depan dan belakng ditutup oleh bebatuan besar sedikit melebar, sedangkan di sebelah kanan sudah air laut.
Beberapa meter Batu Bersimpuh, tepat didinding tebing, tersusun sekitar
sembilan batu yang diyakini sebagai tangga. Susunan batu tangga tersebut
menghubungkan antara ke hutan lindung pantai dan ke pantai lokasi Batu
Bersimpuh.
Kebanyakan warga Desa Teluk Limau, tidak tahu dimana lokasi batu
tersebut yang sebenarnya, jika mereka ditunjukkan foto batu Bersimpuh.
Di Pantai Pasir Penyu sendiri, memang jarang dikunjungi orang setempat.
Mereka mengunjungi Pantai Pasir Penyu, ketika musim penyu bertelur.
Pemuka masyarakat setempat Karim menyebutkan, ketika musim penyu
bertelur di Pasir Penyu, kadang ada warga yang sengaja datang untuk
mencari telur penyu.
"Kalau dapat, umumnya tetap dibiarkan menetas dan ada juga yang
mengambil untuk dikonsumsi, meski hanya ala kadar saja," kisah Karim.
Soal Batu Bersimpuh, kata Karim, orang Teluk Limau sendiri tidak banyak mengenalnya.
"Coba tanyakan ke orang Teluk Limau, rata-rata tidak tahu. Ada yang
sudah lama tahu, tapi tidak menganggap itu Batu bersimpuh, biasanya saja
seperti melihat batu pada umumnya, tapi kalu kita amati dengan seksama
memang mirip bersimpuh," ukar Karim.
Bagi orang yang sudah tahu batu itu, umumnya memberikan sebutan Batu Meratap.
Namun rasanya kalau disebut Batu Meratap kurang tepat, karena cenderung imagenya jelek, meratapi penyesalan dan dosa.
Tapi dengan insipirasi dari Bupati Bangka Barat, Zuhri, sebutan
Batu Meratap diganti dengan Batu Bersimpuh, karena sesuai dengan
bentuknya yakni seperti duduk bersimpuh diantara dua sukud dan arahnya
menghadap kiblat.
"Insyaallah Batu Bersimpuh ini, akan kita jadikan ikon wisata di Desa Teluk Limau," tandasnya.
Warga Teluk Limau, juga tidak ada yang tahu soal riwayat Batu Bersimpuh,
siapa pertama kali yang menemukan hingga batu itu disebut Batu Meratap,
juga tidak ada yang tahu.
Kades Teluk Limau Samsuri mengatakan hal sama. "Tidak ada yang tahu
asal-usul batu itu, tapi lebih tepatnya sekarang disebut Batu Bersimpuh,
bukan batu meratap," kata Samsuri.
Alam di Pantai Pasir Penyu, masih sangat alami, sama sekali tidak tersentuh, apalagi aktifitas yang merusak.
"Lingkungan tetap kita jaga, Bupati juga komitmen menjaga kawasan ini,
karena kedepan diharapkan, akan dijadikan obyek wisata pantai, Teluk
Limau Destinasi Wisata Pantai Kedepan, khususnya di Bangka Barat," tegas
Samsuri