Gedung Tua Ini Dulunya Tempat Berkumpul Bos Timah
RUMAH Kapiten Phang Tjong Toen merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kabupaten Belitung
_.jpg)
BANGKAPOS.COM, BELITUNG --
RUMAH Kapiten Phang Tjong Toen merupakan salah satu bangunan bersejarah
di Kabupaten Belitung, bahkan termasuk benda cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 1992 Tentang Benda Cagar Budaya.
Rumah Kapiten Phang Tjong Toen merupkan salah satu bangunan berserjarah
yang berada
di kota Tanjungpandan, selain gedung eks Holland Indisch School, bekas Rumah
Kolonial, eks Kantor Asisten Residen, eks Tuindienst, Dockyard, Benteng
Kuehn,Gedung Nasional, bekas Europeeshe Kliniek, eks Chineesch Hospital,
dan Rumah Tuan Kuase.
Rumah Kapiten Phang Tjong Toen yang berwarna putih ini berada di antara deretan toko Aneka dekat
persimpangan kawasan jalan Endek Tanjungpandan Belitung.
Jika Anda berbelanja di pasar Tanjungpandan dan melalui jalan tersebut, tentunya akan melihat bangunanan bersejarah itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun bangkapos.com menyebutkan, Phang Tjong Toen pada zamannya dikenal sebagai seorang
kapiten sekaligus juru tulis tambang sejak John F. Loudon mulai membuka pertambangan timah di Belitung pada tahun 1853.
Untuk menetap di pulau Belitung, Kapiten Phang Tjong Toen
membangun sebuah rumah berarsitektur yang khas. Rumah itu diperkirakan dibangun tahun 1868 atau kurang lebih telah berusia 143
tahun. Namun walaupun telah berusia lebih dari 100 tahun, bangunan tersebut tetap terlihat masih utuh.
Rumah Kapiten Phang Tjong Toen memang benda cagar budaya yang dilindungi, namun bukan milik pemerintah. Rumah Kapiten Phang Tjong Toen berukuran 25,65
x 32,90 meter dengan luas lahan 54,30 x 30 meter, tetap dirawat oleh keturunannya, Ny
Ester Lena. Bangunan terbuat dari beton itu sampai saat ini masih terawat.
Rosihan Sahib (60), warga kota Tanjungpandan Belitung mengungkapkan, mengungkapkan, rumah Kapiten Phan Tjong Toen dulunya merupakan tempat berkumpulnya para pengusaha pengelola pasir timah.
Di sisi lian Rosihan mengatakan, di
kota Tanjungpandan sendiri masih banyak terdapat
bangunan bersejarah, yang keberadaanya tersebar hampir di
setiap sudut kota Tanjungpandan.
Namun sayangnya, kata Rosiyhan, beberapa bangunan/gedung lama yang memiliki nilai
sejarah tersebut keasliannya tidak utuh lagi lantaran sudah mendapat sentuhan perubahan dari pihak pemerintah daerah
setempat. Beberapa gedung/bangunan
bersejarah lainnya kondisinya tidak terawat sehingga terlihat kumuh.
Padahal, menurut Rosihan, keaslian fisik bangunan yang memiliki nilai
sejarah hendaknya selalu diperhatikan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Belitung.
"Menjaga benda-benda yang dianggap sebagai cagar
budaya di daerah Belitung. Sebab kota Tanjungpandan memang dikenal banyak menyimpan sejumlah
kisah sejarah dan itu sudah menjadi ciri khas kota Tanjungpandan
sesungguhnya," ungkap Rosihan ketika ditemui di kediamannya, belum lama ini.