Bambang Cetak 3 Rekor di Wisuda Ke-120 Unsri
Wisuda Universitas Sriwijaya ke-120 pada hari Kamis (8/10/15) kemarin berlangsung meriah.
Penulis: edwardi | Editor: edwardi
Laporan Wartawan Bangka Pos, Edwardi
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Wisuda Universitas Sriwijaya ke-120 pada hari Kamis (8/10/15) kemarin berlangsung meriah.
Sebanyak 986 wisudawan dan wisudawati baik tingkatan D3, S1, S2 dan S3 melaksanakan prosesi pemindahan kuncir yang dilakukan oleh Rektor Unsri.
Upacara wisuda Unsri ke-120 tersebut dilaksanakan di Auditorium Universitas Sriwijaya Kampus Indralaya.
Dari 986 wisudawan dan wisudawati, ada 3 orang yang meraih IPK 4,00. Dua orang dari program doktoral (S3) Ilmu Pertanian dan 1 orang dari program magister (S2) Ilmu Administrasi Publik FISIP Unsri.
Ruangan auditorium menjadi riuh ketika nama-nama peraih IPK sempurna naik ke atas podium.
Bambang Ari Satria, salah satu peraih IPK sempurna pada wisuda Unsri ke-120 bercerita kepada bangkapos.com mengaku terharu atas prestasi ini.
"Alhamdulillah saya mencetak 3 rekor sekaligus pada wisuda Unsri kali ini. Pertama, saya merupakan orang Bangka Belitung pertama meraih IPK 4,00 di Unsri. Kedua, saya juga wisudawan pertama dari FISIP Unsri meraih IPK 4,00 dan Ketiga, saya satu-satunya dari Magister (S2) yang meraih IPK 4,00 pada wisuda ke-120 ," kata Bambang.
Diungkapkannya, ada cerita yang tidak bisa saya lupakan ketika mengikuti prosesi wisuda ini. Sebelum melaksanakan wisuda, pada hari Rabu (7/10/15) mengikuti yudisium yang dilakukan oleh Fakultas terlebih dahulu.
Acaranya dilaksanakan di Kampus Indralaya, sementara saya tinggal di asrama ISBA Palembang yang letaknya di bukit besar, Palembang.
Berangkat ke Indralaya, saya mesti naik Trans Musi. Tiba di kampus Bukit sekitar jam 6.30 pagi, ternyata TM yang pertama sudah penuh. Akhirnya saya naik TM yang kedua, itupun berdiri dari Bukit Besar menuju Indralaya.
Jarak tempuhnya lumayan jauh, sekitar 35 KM. Ditambah dengan jalan lintas timur yang agak berlubang dan tentunya ditemani macet. Saya naik TM yang kedua ternyata diselamatkan oleh ALLAH SWT, pasalnya TM pertama mengalami kecelakaan di tengah jalan.
Bambang menambahkan, ada cerita lucu pas melaksanakan wisuda.
Waktu gladi resik, para wisudawan pascasarjana diberitahukan boleh membawa pendamping ke dalam ruangan auditorium dan boleh mendampingi wisudawan untuk naik ke panggung pada saat pemindahan kuncir toga oleh rektor.
Saya kira, pendamping disini adalah istri atau suami bagi yang sudah bekeluarga. Karena belum bekeluarga, maka saya seorang diri masuk dalam ruangan auditorium. Rupanya, pas di dalam memang ada satu kursi yang disediakan oleh panitia wisuda untuk pendamping.
Bingung mau ajak siapa, sementara saya sudah dalam ruangan. Keluarga yang hadir sudah duduk di balkon atas, tempat menyaksikan prosesi wisuda. Yang hadir dari keluarga adalah pak, mak, adik mak, adik saya dan anak adik mak.
Demi mendapat pendamping, akhirnya saya telpon mak. Rupanya telpon tidak diangkat karena bisingnya suara dalam ruangan. Kemudian, saya sms pak supaya mendampingi saya untuk wisuda di dalam ruangan auditorium. Tak lama kemudian pak turun dan menghampiri saya.
"Alhamdulillah, lewat prestasi dengan pujian (cumlaude) saya dan pak duduk di kursi paling depan sehingga prosesi wisuda bisa disaksikan dengan sepuasnya," ujarnya.
Diungkapkannya banyak cerita haru pada wisuda saya kali ini. Saya mendapat surprise luar biasa dari kader solid ISBA Palembang.
Ada sekitar 40 kader rela bolos kuliah demi menghadiri wisuda saya. Mereka pun menyewa satu bus dari Palembang untuk berangkat ke Indralaya.
Tak lupa juga, wisuda saya kali ini mendapat ucapan selamat dari Bupati Bangka, Tarmizi Saat. Melalui jejaring facebook, beliau mengucapkan selamat. Pesan beliau, teruslah belajar dan berbuat terbaik.
Persiapkan diri dengan matang untuk melanjutkan estafet kepemimpinan di Bangka dan Bangka belitung. Persiapkan diri untuk ambil S3. Ayo jadi doktor yang ke-10 dari Kemuja dan yang pertama dari Sospol. Maju terus dan banggakan keluarga besar.