Ahim Nilai BTN Bank yang Kooperatif Salurkan KPR Rumah Subsidi
Dengan adanya pemecahan rekor MURI di BTN ini, dia berharap BTN bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah.
Penulis: nurhayati | Editor: edwardi
Laporan Wartawan Bangka Pos Nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Developer HM Sejahtera Himmh Olvia, mengatakan, penandatanganan realisasi akad Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dengan pihak BTN pada pemecahan rekor MURI 2015, ini sudah masuk unit 350 rumah yang dibangun oleh perusahaannya.
"Dalam satu tahun setengah perusahaan HM Sejahtera ini, sudah unit ke 350 berkat kerjasama dengan pihak Bank BTN yang selama ini tidak ada masalah," ungkap Himmh Olvia yang akrab disapa Ahim kepada bangkapos.com usai realisasi KPR terbanyak dalam satu hari, Rabu (25/11/2015) di ruang meeting Novilla Boutique Resort Sungailiat.
Dia mengatakan, pada Rabu (25/11/2015) ini, pihaknya menyumbangkan 40 unit KPR BTN bisa melakukan akad kredit dengan para nasabah sebagai kontribusi memecahkan rekor MURI 2015 realisasi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) terbanyak dalam satu hari.
"BTN merupakan bank yang kooperatif dalam menyalurkan produk rumah subsidi, hanya Bank BTN," puji Ahim.
Saat ini pihaknya berencana mengembangkan pembangunan perumahan di Bogor di kawasan Lido, di Muntok Kabupaten Bangka Barat, Pangkalpinang dan di Sungailiat ada tiga lokasi untuk pembangunan rumah tahun 2015.
Diakuinya untuk kepemilikan KPR rumah bersubsidi yang dibangun perusahaannya, sekarang ini masuk daftar tunggu sekitar 120 unit.
Sedangkan animo masyarakat untuk KPR rumah bersubsidi dengan bunga hanya lima persen dan suku bunga flat untuk cicilan setiap bulan hingga lunas.
"Kami mendukung program Pak Jokowi (Presiden Republik Indonesia Joko Widodo-red) sebanyak satu juta unit rumah. Alhamdulillah dari tahun 2014 hingga tahun 2015 hampir 200 persen pemilikan rumah bersubsidi yang kami bangun. Kebanyakan yang KPR di kami dari PNS, wirausaha dan polri," jelas Ahim.
Dengan adanya pemecahan rekor MURI di BTN ini, dia berharap BTN bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah.