Pria Doyan Jajan Seks, Seperti Inilah Kepribadiannya

Pria yang membeli seks bukan cuma mempunyai sedikit rasa empati terhadap perempuan, tetapi juga bisa melakukan pemerkosaan.

Editor: fitriadi
net
Ilustrasi 

Hasilnya adalah sekitar sepertiga pria yang melakukan percakapan ini dilaporkan memiliki "romantisme yang terbatas atau koneksi emosional kepada pekerja seks, atau sebaliknya murni hanya menginginkan fisik para pekerja seks."

Selain itu, para peneliti juga menemukan sebagian pria memang memiliki sikap negatif terhadap pekerja seks dan banyak juga dari mereka yang tampaknya menghormati wanita-wanita pekerja seks tersebut.

Beberapa pria terkadang mempunyai hubungan emosional yang mendalam, memperkenalkannya kepada keluarga mereka, atau bahkan sampai meninggalkan istri karena terpikat pada PSK.

Kesehatan fisik

Tak hanya memengaruhi mental, prostitusi juga memiliki efek kesehatan terhadap pria yang melakukannya dan tentu pasangannya, termasuk istri mereka.

Risiko terinfeksi penyakit menular seksual sangat tinggi, terutama pada mereka yang tidak menggunakan kondom atau melakukan seks berganti-ganti pasangan.

Sayangnya, menurut sebuah penelitian, makin berumur pria "hidung belang", makin malas mereka memakai kondom.

Kepribadian seseorang memang sulit diubah, tapi ada beberapa cara yang direkomendasikan bagi pembuat kebijakan untuk menurunkan risiko penularan penyakit.

Sebagai contoh, pakar dari WHO menilai pendekatan dekriminalisasi pekerja seks dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Melegalkan prostitusi dengan cara membuat lokalisasi dinilai bisa membuat pemerintah lebih mudah mengontrol, terutama dalam hal upaya pencegahan infeksi menular seksual.

Sebuah studi pada tahun 2014 oleh UCLA menemukan bahwa langkah-langkah ini dapat mengurangi penularan infeksi menular seksual secara dramatis pada masyarakat umum.

Ini dibuktikan di Rhode Island yang telah melegalkan prostitusi selama 6 tahun dari 2003-2009. Dalam jangka waktu tersebut, ada sekitar kurang dari 2000 kasus gonorea pada “pasar” seks dan juga penduduk pada umumnya.

Mungkin sulit untuk mengubah perilaku orang-orang yang membayar untuk seks atau pekerjaannya. Namun, ada harapan untuk membuat aktivitas tersebut lebih aman.

Sayangnya, hal tersebut mungkin akan menghadapi hambatan di berbagai negara. Hubungan penjual dan pembeli seks akan tetap dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved