Breaking News
Masyarakat Tuing Trauma Dengan Janji-janji
Pemdes Mapur nanti akan crosscheck ke lapangan, pihak mana yang melakukan pengangkutan pasir ke dermaga Tuing.

Laporan Wartawan Bangka Pos Riyadi
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pemdes Mapur Kecamatan Riausilip Kabupaten Bangka, belum tahu secara persis soal pengangkutan material pasir yang berlangsung baru-baru ini ke Dermaga Tuing, itu dilakukan oleh siapa.
Pemdes Mapur nanti akan crosscheck ke lapangan, pihak mana yang melakukan pengangkutan pasir ke dermaga Tuing.
"Terus terang, saya belum tahu secara pasti. Semalam (Kamis malam) saya ada ditelpon kawan, kebetulan semalam (kamis malam) kan saya masih di Bali dan ini saya sudah pulang, sekarang saya ada di Mapur, kawan tadi nelpon, dia bilang begini, pak kades belum tahu ya sekarang ada pengangkutan pasir lagi, saya jawab, waduh siapa itu yang mengangkut, pasir tersebut kan aset desa kami, tapi yang mengangkut kok nggak permisi dulu," jelas Agus kepada bangkapos.com, Jumat (25/3/2016).
Agus menyatakan, pihak Pemdes Mapur juga belum menerima laporan dari pihajk yang melakukan aktifitas pengangkutan pasir ke Dermaga Tuing yang sudah berlangsung baru-baru ini.
Pihak pengusaha ataupun siapapun yang memiliki kegiatan tersebut, juga belum permisi ke desa.
"Ya istilahnya kulo nuwun (permisi) dulu lah, itu juga belum ada, jadi saya belum tahu siapa yang mengangkut pasir ke dermaga, nanti saya cek dulu," ungkap Agus.
Aktifitas pengangkutan pasir di daerah itu, sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan sejak beberapa tahun lalu.
Kades Mapur Agus Sari mengemukakan hal sama. Bahwa masyarakatnya di Dusun Tuing, sudah lama merasa trauma dengan kegiatan aktifitas pengangkutan pasir di darat hingga pengangkutan menggunakan tongkang.
"Entah sudah berapa tahun dulu, pernah ada angkutan pasir, mulai dari PT Dersan Silika Internasional, Dersan Silika Nasional hingga BLJ. Kalau yang aktifitas sekarang kami belum tahu dari perusahaan mana. Masyarakat Tuing sangat trauma, karena mereka hanya janji-janji saja, dan pegi begitu saja," ungkap Agus Sari.