Di Bank Ini Sampah Bisa Ditukar dengan Pulsa Handphone dan Listrik

Sampah yang dijual ke Bank Sampah selain bisa diuangkan, juga ditukar dengan pulsa telephone atau pulsa listrik

Penulis: M Zulkodri | Editor: edwardi
bangkapos.com/Zulkodri
Salah satu nasabah Bank Sampah Papin yang menyetor sampah yang diambil dari sejumlah nasabah di Kota Pangkalpinang, Rabu (24/08/2016). 

Laporan wartawan Bangka Pos, Zulkodri

BANGKAPOS. COM, BANGKA -- Siapa bilang sampah tidak bermanfaat dan berguna. Ternyata dari seogok barang bekas bisa memiliki nilai ekonomis. Bahkan di Bank Sampah Pangkalpinang Sampah bisa ditukar dengan pulsa listrik maupun pulsa telephone.

Hal ini, diungkapkan oleh Pembina Bank Sampah Suharto didampingi Direktur Bank Sampah Papin, Suryana kepada bangkapos.com, Rabu (24/08/2016).

" Sampah yang dijual ke Bank Sampah selain bisa diuangkan, juga ditukar dengan pulsa telephone atau pulsa listrik," ujar Suryana.

Proses menjadi nasabah, sitambahkan pembina Bank Sampah, Suharto cukup mendaftarkan diri dan mengisi formulir dengan menyetor sampah plastik, botol bahkan bohlam lampu dan sebagainya setiap hari.

"Setelah ditimbang, sampahnya akan dinilai berapa nilainya, bisa diambil hari itu juga, bisa dua hari sekali, kita sarankan sih seminggu sekali atau sebulan sekali, tergantung setiap nasabah maunya seperti apa. Nanti nasabah akan diberikan buku tabungan berwarna kuning, " jelas Suharto.

Program Bank Sampah ini, ujar Kepala Dinas Kebersihan Kota Pangkalpinang, Iwansyah merupakan program dari Walikota Pangkalpinang, untuk mengajak warga memanfaatkan sampah agar menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat. Sekaligus mengurangi jumlah sampah di Pangkalpinang.

"Kelihatan sepele, hanya mengumpulkan sampah mulai dari botol plastik bekas, koran, kantong kresek, karton dan sebagainya, hanya saja sebagian masyarakat kita masih engan dan menganggap nilainya kalau diuangkan tidak seberapa. Padahal kalau dikumpulkan nilainya lumayan, bahkan ada nasabah yang satu bulan bisa dapat uang tiga juta rupiah" ucap Iwansyah.

Bisa Jadi Bahan Baku Pembangkit Listrik

Selain memiliki nilai ekonomis, lanjut Iwansyah sampah juga bisa dijadikan bahan baku pembangkit tenaga listrik.

Beberapa waktu lalu, Walikota Pangkalpinang, Irwansyah pernah menjajaki kerjasama dengan pihak Korea soal pembuatan Pembangkit tenaga listrik dari bahan baku sampah. Hanya saja untuk bahan baku sampah yang jadi bahan bakar minimal harus 300 ton perhari sedangkan Kota Pangkalpinang baru 150 ton perhari.

"Sebenarnya bisa saja mencukupi 300 ton perhari, kalau kita maksimal pelayanannya, sebab 150 ton perhari ini, baru 85 persen pelayanan, kalau daerah pingiran dan penyanggah juga dilakukan bukan tidak mungkin akan mencapai 300 ton. Hanya saja persoalannya adalah sarana dan prasarana kita yang masih belum memadai, " ucap Iwansyah.

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved