Ketimbang Mencari Pungli, Aiptu Khamim Ngaku Tak Malu Jualan Bumbu Dapur

Ditemui di Pasar Peterongan Jombang, Aiptu Khamim berkisah, sengaja memilih kerja sampingan sebagai penjual bumbu sekitar 15 tahun silam saat ingin me

Surya/Sutono
Aiptu Khamim menggotong sendiri bumbu dapur instan dagangannya untuk dijual di sejumlah pasar Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (26/10/2016). SURYA/SUTONO 

Dengan profesi sampingannya menjual bumbu instan, teman-teman sesama polisi memberi predikat sebagai ‘polisi bumbu’.

“Tapi saya tidak pernah memasalahkan. Teman-teman di kantor semua memahami kondisi saya,” terang ayah dua anak ini.

Kini omzetnya cukup lumayan, minimal dua kuintal bumbu setiap hari dia pasok dan habis terjual di sejumlah pasar dan rumah tangga.

“Jadi setiap hari dengan motor ini saya mengangkut dua kuintal bumbu dari Sidoarjo ke sejumlah pasar di Jombang,” tutur Khamim.

Khamim hanya mengambil untung Rp 200 per sachet bumbu dapur instan. Jualannya tak laku jika mengambil untung terlalu tinggi. Apalagi pelanggannya adalah pedagang bumbu yang hendak menjual kembali ke pembeli.

Keuntungan Rp 200 per ‘sachet’ itu tak pernah dianggap kecil oleh Khamim. Ia menilai pekerjaannya ini mulia dan membawa berkah bagi dirinya, keluarga dan orang lain.

“Pekerjaan sampingan ini lebih mulia daripada merugikan orang lain, seperti melakukan pungli misalnya. Bapak Kapolres juga sudah tahu profesi sampingan saya ini. Insya Allah saya akan tetap menjalankan pekerjaan ini sepanjang tidak mengganggu waktu dinas," tegas lelaki berkumis ini.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved