Misterius, Kerap Terdengar Suara Azan Ditengah Malam, Pertanda Apakah Ini?
Warga di sejumlah wilayah di Sragen dihebohkan dengan fenomena suara adzan yang selalu terdengar tengah malam
BANGKAPOS.COM--Warga di sejumlah wilayah di Sragen dihebohkan dengan fenomena suara adzan yang selalu terdengar tengah malam hingga menjelang dini hari.
Suara adzan yang terdengar dalam beberapa waktu terakhir itu menjadi perbincangan hangat lantaran terdengarnya tak lazim karena bukan pada waktu-waktu menjelang salat wajib.
Tidak hanya itu, suara adzan itu juga menjadi misteri lantaran hingga kini belum ditemukan lokasi masjid atau musala sumber adzan tersebut.
Kehebohan itu mulai menyeruak di wilayah Kecamatan Tanon dan Pengkol dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satu warga Dukuh Karangkulon, Desa Kecik, Tanon, Beni Prihadi (36) mengungkapkan suara adzan tengah malam itu sebenarnya sudah terdengar hampir sebulan terakhir.
Biasanya terdengarnya di atas pukul 00.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB.
“Suaranya jelas sekali. Terdengarnya selalu dari arah timur. Kadang terdengar pukul 01.00 WIB, agak malam sedikit. Sudah hampir sebulan ini terdengar terus. Tapi anehnya pas dilacak nggak ketemu sumber adzan itu di mana,” ujarnya kepada Joglosemar, Rabu (25/1/2017) malam.
Fenomena adzan tengah malam itu juga ramai diperbincangkan di warung-warung wilayah setempat terutama warung HIK yang kebanyakan buka hingga larut malam.
Salah satu tokoh Kecik, Sarbini juga mengungkapkan suara adzan misterius itu hingga kini memang masih menimbulkan pertanyaan warga.
“Kadang-kadang pas dengar itu ya kaget. Pas lihat jam ternyata baru jam 02.00 WIB, padahal belum waktunya subuh,” urainya.
Suara adzan tersebut juga menjadi kehebohan warga di wilayah Sukodono. Salah satu warga, Sri, juga mengaku kerap terbangun karena mendengar suara adzan itu padahal masih tengah malam.
Sejumlah warga sempat berusaha melacak asal suara akan tetapi hingga kini belum ada yang mendapati lokasinya.
“Terdengarnya sangat jelas. Awalnya keras nanti lama-lama agak pelan. Tapi jelas kok itu suara adzan,” tuturnya.
Ya, hingga kini fenomena adzan tengah malam itu memang masih menyimpan rahasia besar dan terus mengundang perhatian warga. Pertanda apakah?.
Suara Azan Dari Makkah
Dari luar, Masjid Agung Keraton Buton tampak sederhana. Masjid ini memiliki pondasi dan dinding batu, dengan bangunan berlantai dua terbuat dari kayu dan seng sebagai atapnya. Arsitektur khas Melayu sangat terlihat di masjid ini.
Namun di balik kesederhanaanya, Masjid Agung Keraton Buton memiliki nilai sejarah yang tinggi. Masjid ini dibangun pada 1542 oleh Sultan Kaimuddin Khalifatul Khamis. Menurut pemandu wisata di kawasan Keraton Buton, La Ode M. Adam Vatiq, bangunan ini awalnya bukanlah tempat peribadatan.
"Bangunan ini awalnya dibuat sebagai tempat pertemuan rahasia," kata La Ode.
Pergantian masa jabatan raja dan sultan akhirnya berbuah renovasi. Bangunan tersebut kemudian menjadi masjid hingga saat ini.
Hal yang menarik dari Masjid Agung Keraton Buton adalah mitos soal sebuah lubang. Konon, ada satu lubang di dalam masjid yang bisa mengeluarkan bunyi azan. Konon pula, bunyi azan tersebut berasal langsung dari Mekkah.
"Di masjid itu ada yang dijaga. Dipercaya memiliki lubang dan terdengar azan dari Mekkah. Aturannya tak bisa sembarang orang lalu-lalang. Dibuka saat waktu beragama saja," tutur La Ode.
Saat berkunjung dalam rangka Festival Budaya Tua Buton 2016, Senin (22/8/2016), tim media ingin membuktikan mitos tersebut. Namun sayang, tak semudah itu.
"Tidak boleh, kalau gubernur minta dan imam masjid tak memberi izin juga tak bisa. Masjid itu terbuka untuk umum, tapi hanya pada waktu shalat. Jika tidak, masjidnya ditutup," kata La Ode.
Menurutnya, lubang suara itu adalah warisan luhur yang sangat dijaga oleh masyarakat Buton. Sampai sekarang, tak banyak orang yang pernah mendengarkan suara tersebut secara langsung. Entah benar atau tidak, namun mitos ini menarik banyak orang untuk menunaikan ibadah di Masjid Agung Keraton Buton.
Masjid Agung Keraton Buton juga memiliki beberapa keunikan lainnya. Jumlah tulangan di masjid tersebut berjumlah 313, sama seperti jumlah tulang dalam tubuh manusia.
Ada pula 13 lubang di masjid, jumlah yang sama dengan lubang pada tubuh manusia. Dua belas lubang terlihat, dan satu tak terlihat. Ada 12 tangga yang melambangkan 12 rakaat shalat, dan jumlah lingkaran gendang 99 sama seperti Asmaul Husna.
Masjid Agung Keraton Buton terdapat di komplek Benteng Keraton Buton, Kota Bau Bau, Buton, Sulawesi Tenggara. Waktu terbaik untuk mengunjungi komplek Benteng Keraton Buton adalah siang sampai sore hari. Pemandangan yang disuguhkan dari atas benteng merupakan pemandangan Kota Bau-Bau dengan hamparan laut luas.
Menuju ke Benteng Keraton Tua, Anda dapat menyewa kendaraan sepeti mobil atau motor. Kendaraan umum masih sulit ditemui di Buton. Tak dipungut biaya untuk memasuki Benteng Keraton Tua, hanya dipungut biaya sumbangan secara sukarela. (Joglosemar/nationalgeographic.co.id)