Pria Ini Digadang Jadi Bos Baru Freeport di Tengah Turbulensi Hebat
Tony Wenas, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper Tbk (RAPP), santer disebut mengisi jabatan yang ditinggalkan Chappy Hakim.
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Di tengah turbulensi hebat yang melanda PT Freeport Indonesia (PTFI) akibat belum adanya titik temu dengan Pemerintah RI, pria ini disebut-sebut akan menduduki kursi direktur utama anak usaha Freeport McMoran ini.
Nama Tony Wenas, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper Tbk (RAPP), santer disebut mengisi jabatan yang ditinggalkan Chappy Hakim ini.
Baca: Cadangan Emas Masih Melimpah, Ini Plus Minus Jika Freeport Hengkang dari Indonesia
Tony yang sebelumnya pernah menjabat Vice President Director PTFI santer dikabarkan sebagai pengganti, karena secara historis memiliki pengalaman.
Selain pernah menjabat pimpinan PTFI, ia uga pernah memimpin perusahaan tambang raksasa lainnya yakni PT Vale Indonesia Tbk.
Namun, Tony enggan menanggapi kabar masuknya dirinya dalam bursa direktur utama PTFI.
Baca: Freeport Rumahkan 33.000 Karyawan, Bayar Royalti 8 Triliun Saja Rewel
Dia mengatakan, tidak mengetahui namanya dicalonkan dan enggan memberikan komentar, karena saat ini kapasitasnya sebagai pemimpin perusahaan lain.
Namun, dirinya tidak menampik bahwa ia aktif melakukan komunikasi dengan banyak pihak, tidak hanya dari sektor pertambangan. Termasuk, berkomunikasi dengan PTFI.
Baca: Raja Salman Kunjungi Istiqlal dan Katedral
Namun, terkait materi perbincangan yang dibicarakan dengan PTFI, Tony menyatakan sifatnya hanya komunikasi biasa.
"Tanyakan ke Freeport, saya tidak bisa komentar soal Freeport, mohon maaf. Nanti saja pada saatnya, nanti kalau waktunya saya bicara, ya saya akan bicara," ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (23/2).
Baca: 25 Jenderal TNI Dimutasi Termasuk Danpaspampres dan Pangdam Jaya
Spekulasi nama Tony Wenas pertama kali muncul ketika konflik pemerintah Indonesia dengan PTFI meruncing, yang berujung pada pengunduran diri Chappy Hakim sebagai Direktur Utama.
Tony dinilai sebagai sosok yang paling sesuai untuk menggantikan Chappy.