Korea Utara Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS di Semenanjung Korea

"Pasukan revolusioner kami siap tempur untuk menenggelamkan kapal induk AS bertenaga nuklir dengan satu serangan,"

afp
MEMANAS, Korut Ancam Tenggelamkan Kapal Induk AS di Semenanjung Korea 

BANGKAPOS.COM -- Korea Utara mengatakan 'siap menenggelamkan' kapal induk Amerika Serikat yang berlayar menuju semenanjung Korea, seperti dilaporkan media pemerintah.

Koran Rodong Sinmun edisi Minggu (23/04) dalam kolom pendapatnya memperingatkan kapal induk USS Carl Vinson bisa ditenggelamkan 'dengan satu serangan'.

Baca: Tak Pernah Menyesal, Inilah Pencuri Paling Tua di China yang Masih Belum Mau Insaf

USS Carl Vinson diperkirakan akan tiba di kawasan semenanjung Korea pekan ini.

Pengerahan kapal induk tersebut merupakan perintah Presiden Donald Trump di tengah-tengah peringatan bahwa 'kesabaran strategis' AS atas ambisi nuklir Korea Utara sudah berakhir.

Baca: Buka Tutup Jilbab, Artis Mantan Istri Siri Kapolda ini Dihujat, Tapi Malah Membalas Sesumbar Begini

Ketegangan antara Washington dan Pyongyang juga meningkat setelah peluncuran uji coba roket terbaru Korut yang gagal dan parade militer besar-besarannya.

Baca: Sang Ayah Mandikan Anaknya ini, Tiba-tiba Si Anak Mengatakan Rahasia Tak Terduga, Mengharukan

"Pasukan revolusioner kami siap tempur untuk menenggelamkan kapal induk AS bertenaga nuklir dengan satu serangan," tulis kolom tersebut dan menambahkan serangan atas yang mereka sebut sebagai 'binatang kasar' akan menjadi 'contoh nyata untuk memperlihatkan kekuatan militer kami'.

Presiden AS Donald Trump didampingi wakil presiden Mike Pence menyaksikan parade kehormatan usai dilantik di Washington DC, Jumat (20/1/2017). (Nicholas Kamm / AFP)
Presiden AS Donald Trump didampingi wakil presiden Mike Pence menyaksikan parade kehormatan usai dilantik di Washington DC, Jumat (20/1/2017). (Nicholas Kamm / AFP) 

Sementara koran pemerintah lainnya, Minju Joson, memperingatkan tentara akan 'menangani tanpa ampun pukulan yang menghancurkan atas musuh-musuh sehingga mereka tidak bisa hidup kembali'.

Pekan lalu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, dalam lawatannya ke Asia -termasuk ke Indonesia- mengatakan AS mengkaji semua status Korut, 'baik dalam konteks negara yang mendukung terorisme dan juga cara-cara lain yang bisa memberi tekanan kepada rezim di Pyongyang'.

Baca: Astaga! Video Adegan Ayu Ting Ting di Atas Ranjang Bikin Heboh, Disangka Bikin Trailer Film 18+

Komentar itu ditanggapi Rondon Sinmun dengan menulis bahwa jika 'serangan kekuatan super yang mendahului dilancarkan, maka akan memusnahkan langsung dan total bukan hanya pasukan imperialis AS yang menginvasi Korea Selatan dan kawasan sekitarnya tapi juga tanah AS dengan menghancurkannya menjadi debu'.

Baca: Julia Perez Ternyata Tak Sendiri, 5 Pesohor Cantik Dunia Ini Tak Kalah Menderita Kanker Serviks

Korea Utara juga mengancam akan menyerang Australia dengan senjata nuklir jika tetap menjadi sekutu Amerika Serikat.

Baca: Mengejutkan, Pasangan Selingkuh Sebut Warna Merah di Leher dan Dada Ternyata karena Ini

Kim Jong Un menyampaikan pidato (Getty)
Kim Jong Un menyampaikan pidato (Getty) 

Pemerintah Pyongyang menegaskan program nuklirnya untuk pertahanan diri namun berupaya untuk mengembangkan senjata kecil yang cukup untuk membawa rudal balistik.

Baca: Ayah Ayu Ting Ting Nyanyi ‘Suamiku Kawin Lagi’, Disebut Sindir Gigi, Netizen Sumpahi Sang Ibu

Bagaimanapun belum ada bukti mereka sudah mencapai hal tersebut atau sudah berhasil mengembangkan rudal yang mampu menjangkau sasaran jarak jauh.

Kronologi ketegangan terbaru AS-Korut

= 8 April: Militer AS memerintahkan unit tempur Angkatan Laut bergerak ke Semenanjung Korea
= 11 April: Korea Utara mengatakan akan mempertahankan diri dengan 'kekuatan senjata yang berpengaruh'
= 15 April: Pemerintah Pyongyang menggelar parade militer besar-besaran -lengkap dengan pameran rudal- untuk mengenang 150 tahun bapak bangsa, Kim IL-sung. Sementara Wakil Presiden AS, Mike Pence, tiba di Korea Selatan.
= 16 April: Korea Utara melakukan uji coba roket, namun gagal
= 17 April: Pejabat senior Korea Utara mengatakan kepada BBC bahwa mereka akan melanjutkan uji coba rudal 'setiap minggu' dan Mike Pence memperingatkan Korut agar tidak 'menguji' Presiden Donald Trump.
= 18 April: Unit tempur Angkatan Laut AS menuju ke semenanjung Korea (BBC)
 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved