Uang Hilang di Rumah, Bisa Saja Dicuri Jin, Begini Amalan dan Bacaan Cara Mengatasinya
Uang yang hilang meski disimpan di tempat aman misal lemari atau dompet hilang, jangan terburu-buru menuduh orang laon
Penulis: Alza Munzi | Editor: Alza Munzi
BANGKAPOS.COM - Uang kita hilang meski disimpan di tempat yang aman, jangan buru-buru menuduh orang lain mengambilnya.
Bisa jadi makhluk selain manusia yang mencurinya.
Menurut Ustaz Muhammad Faizar, yang memandu acara Ruqyah di Trans 7, makhluk tersebut berasal dari kalangan jin.
Untuk itu, ujar Ustaz Faizar, sebaiknya sebelum menyimpan atau meletakkan sesuatu mengucapkan Bismillah.
Selain itu, biasakan membaca surat Al Baqarah agar terhindar dari gangguan jin.
Baca: Sering Bertengkar dan Sakit-Sakitan, Inilah 6 Tanda Rumah Anda Dihuni Kelompok Jin
Dikutip dari eramuslim.com, jin memang bisa mencuri harta seseorang dari tempat penyimpanannnya.
Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh yang berkata,
”Rasulullah saw menugaskanku untuk menangani zakat ramadhan.
Ketika aku sedang melaksanakannya, seseorang datang dan mulai menggerayangi makanan sehinga aku membekuknya. Aku berkata
"Demi Allah aku akan membawamu kepada Rasulullah saw!” orang itu memohon dengan sangat,
'Sesungguhnya aku orang miskin dan aku mempunyai tanggugan. Aku sangat membutuhkan.’ Maka kubiarkan dia pergi.
Pagi berikutnya, Nabi saw berkata, ’Wahai Abu Hurairoh, apa yang dilakukan tawananmu semalam?’
dia berkata, ’Dia mengeluh sedang dalam keadaan membutuhkan dan punya keluarga maka saya membiarkannya pergi.’
Nabi saw mengatakan,
'Sesungguhnya dia bohong kepadamu dan ia akan kembali.’ Karena aku tahu bahwa orang itu akan kembali, maka aku menunggu dia.
Ketika dia datang dan mulai mengumpulkan makanan, aku menyergapnya dan berkata,’Aku pasti akan membawamu kepada Rasulullah! Dia memohon dengan sangat,”Biarkan aku pergi!Sesungguhnya aku miskin dan aku benar-benar punya keluarga. Aku tidak akan kembali lagi.’
Maka aku kasihan padanya dan membiarkan dia pergi. Pagi berikutnya Rasulullah berkata,
’Wahai Abu Hurairoh apa yang dilakukan tawananmu semalam? Aku katakan bahwa aku kasihan padanya dan membiarkannya pergi. Nabi saw berkata,
'Sesungguhnya ia berbohong kepadamu dan dia akan kembali lagi.’
Maka aku menunggu dia dan menangkapnya ketika ia mulai menebarkan makanan. Aku berkata,
’Demi Allah, aku akan membawamu kepada Rasulullah. Ini adalah kali yang ketiga, dan engkau berjanji tidak akan kembali.
Namun engkau kembali lagi!’ ia berkata, ‘Biarkan aku memberimu beberapa kalimat dengan itu Allah akan memberi keuntungan kepadamu.’ Aku mengatakan, ’Apa itu?’
Dia menjawab, 'Bilamana engkau pergi tidur, bacalah ayat kursi dari awal hingga akhir. Jika engkau membacanya, seorang penjaga dari Allah akan mendampingimu dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.’
Kemudian aku membiarkannya pergi.
Pagi berikutnya Rasulullah saw berkata, ’Apa yang dilakukan tawananmu semalam?’ Aku menjawab, ’Ia mengajariku beberapa kalimat dengan itu Allah akan memberi keuntungan padaku, sehingga aku biarkan dia pergi.’
Ketika Nabi saw menanyakan kalimat apa itu, aku mengatakan kepadanya saw bahwa itu adalah ayat kursi untuk dibaca sebelum pergi tidur.
Aku juga mengatakan pada beliau bahwa orang itu berkata bahwa seorang penjaga dari Allah akan mendampingiku dan setan tidak akan mendekatiku sampai aku bangun di pagi hari.’
Nabi saw berkata, ’Sesungguhnya ia berkata benar, meskipun ia seorang pembohong yang terpaksa. Wahai Abu Hurairoh! Tahukah kamu dengan siapa engkau berbicara pada tiga malam lalu itu?’
Aku menjawab,’tidak.’ Beliau saw menjawab,’Itu adalah jin dari golongan setan.” (HR. Bukhori)
Sebagai seorang muslim tidak sepatutnya mendatangi seorang paranormal yang menganggap bahwa dirinya bisa mengetahui berbagai kejadian yang ghaib dikarenakan hal ini dilarang oleh Rasulullah saw, didalam sebuah haditsnya disebutkan,
”Barangsiapa yang mendatangi arrof dan tukang tenung kemudia orang itu membenarkan apa yang dikatakannya maka sungguh telah mengingkari apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad saw” (HR. Imam yang empat dan Hakim)
Al Baghowi mengatakan bahwa ‘arrof adalah orang mengaku bahwa dirinya mengetahui tentang berbagai permasalahan, maksudnya : bahwa arrof adalah orang yang memberikan informasi tentang berbagai kejadian seperti pencurian dan siapa pencurinya dan kehilangan dan dimana tempatnya. (Fathul Majid hal 285)
Sebagai seorang muslim yang telah bersyahadat haruslah berlindung hanya kepada Allah swt Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
Tidak kepada selain-Nya didalam urusan-urusan yang tidak ada yang menyanggupinya kecuali Allah swt.
Menyimpan uang tersebut baik dengan menguncinya secara rapat, meminta agar seorang menjaganya dan lainnya, maka meminta perlindungan kepada Allah juga harus dilakukan, di antaranya :
1. Membiasakan untuk membaca ayat kursi setiap hari terutama apabila hendak pergi tidur, seperti yang ditunjukkan hadits di atas.
2. Membiasakan untuk melakukan dzikir harian setiap pagi dan petang.
3. Memperbanyak membaca Al Qur’an terutama surat Al Baqorah, sebagaimana hadits Rasulullah saw, ”Jangan jadikan rumahmu seperti kuburan, sesungguhnya setan akan lari dari rumah yang selalu dibacakan didalamnya surat Al Baqorah.” (HR. Muslim)
4. Membaca al mu’awwidzatain (surat al Falaq dan an Naas), sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Sa’id berkata,
”Rasulullah saw biasa meminta perlindungan dari jin dan pandangan jahat sampai al muawwidzatain diturunkan. Ketika diturunkan, beliau menggunakannya dan meninggalkan yang selainnya.” (HR. Tirmidzi)