Setya Novanto Dijemput Tamu Misterius Sebelum Penyidik KPK Datang Mau Menangkapnya

Novanto hanya pamit kepada Pamdal, sebab istrinya sedang tidur kala itu, dan anaknya masih kecil.

Editor: fitriadi
Kompas.com/Garry Andrew Lotulung
Penyidik KPK masuk ke rumah Ketua DPR Setya Novanto di Jalan Wijaya XIII, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017) hingga Kamis (16/11/2017) dinihari. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi rumah Ketua DPR Setya Novanto sejak pukul 21.40 WIB. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Ketua DPR RI Setya Novanto, Fredrich Yunadi, mengungkapkan bahwa para penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya mengambil rekaman kamera pemantau (CCTV) dari pos penjagaan di kediaman kliennya di Jalan WIjaya XIII NOmor 19, Jakarta Selatan.

"Hanya mengambil CCTV, itu decoder kecil saja, tidak ada mengambil yang lain," kata Fredrich kepada awak media di depan kediaman Novanto, Kamis (16/11/2017) dini hari seperti dikutip Antara.

Baca: KPK Minta Setya Novanto Menyerahkan Diri

Fredrich mengakui para penyidik KPK datang ke kediaman Novanto Rabu (15/11) malam dengan menunjukkan surat perintah penangkapan Novanto serta surat tugas penggeledahan kediaman kliennya yang saat ini berstatus tersangka kasus dugaan korupsi KTP elektronik.

Kepada media, Fredrich menjelaskan kronologis kehadiran dirinya di kediaman Novanto hingga kedatangan para penyidik KPK.
Suasana di Rumah Setya Novanto. Inzet: Setya Novanto
Suasana di Rumah Setya Novanto. Inzet: Setya Novanto (Kompas TV)

Awalnya Fredrich datang ke gedung parlemen, Rabu pagi, menemui Novanto yang kebetulan saat itu memiliki agenda memimpin rapat paripurna pembukaan masa sidang kedua tahun sidang 2017-2018.

Baca: Pengacara Setya Novanto Siapkan Bukti Bongkar Borok KPK

Seusai sidang Novanto meminta izin kepada Fredrich untuk beribadah sholat serta melakukan rapat, sekaligus berpesan kepada Fredrich untuk datang ke kediamannya pukul 19.00 WIB.

Pada Rabu sore Fredrich beranjak menuju kediaman Novanto. Di perjalanan, pukul 18.30 WIB Fredrich mencoba menghubungi ajudan Novanto untuk memastikan apakah Novanto sudah dapat ditemui di kediamannya atau belum, namun nomor telepon ajudan Novanto ternyata tidak aktif.

Akhirnya Fredrich tetap menuju kediaman Novanto dan tiba sekitar pukul 18.40 WIB. Setibanya di kediaman Novanto, Fredrich mendapatkan informasi oleh petugas keamanan dalam (pamdal) rumah Novanto bahwa Novanto baru saja pergi keluar dijemput seorang tamu.

Baca: Setya Novanto, dari Sopir hingga Pernah Jadi Juragan Beras

Menurut Fredrich, Novanto hanya pamit kepada Pamdal, sebab istrinya sedang tidur kala itu, dan anaknya masih kecil.

Pamdal tersebut pun menyampaikan pesan Novanto supaya Fredrich menunggu sebentar.

"Ibu (istri Novanto) tidur, anaknya juga kan masih kecil. Kata Pamdal bapak pergi sebentar dijemput seorang tamu dan saya diminta tunggu. Jadi ya saya tunggu, tapi tiba-tiba ada `gruduk-gruduk` banyak gerombolan orang datang," kata Fredrich.

Kuasa hukum Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Fredrich Yunadi [TRIBUNNEWS/DANY PERMANA]
Kuasa hukum Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Fredrich Yunadi [TRIBUNNEWS/DANY PERMANA] 

Orang-orang tersebut tidak lain adalah para penyidik KPK didampingi Brimob, membawa surat perintah penangkapan Novanto serta surat tugas penggeledahan rumah Novanto. Kedatangan penyidik KPK itu sekitar pukul 21.40 WIB.

Penyidik KPK menanyakan keberadaan Novanto, namun Fredrich menyatakan tidak mengetahui di mana Novanto berada sebab dirinya juga sedang menunggu tuan rumah.

Baca: Netizen Kepanasan Lihat Baby Margaretha Pamer Keintiman Bareng Pacar Bulenya

Penyidik KPK lantas menunjukkan surat tugas penggeledahan rumah Novanto dan melakukan penggeledahan di setiap sisi rumah.

"Saya sangat mengawasi (penggeledahan), bahkan saya tidak segan tegur, seperti tadi `itu parfum jangan disentuh, itu kan barang milik pribadi. Masa parfum ada dokumennya ya ga mungkin lah`, kan gitu," kata Fredrich.

Penyidik KPK menunggu Novanto sekaligus menggeledah rumah Novanto hingga Kamis dini hari pukul 02.50 WIB.

"Saya persilakan menggeledah. Beliau (Novanto) tidak ada rahasia apa pun, ruang kerja, lemari baju silakan (digeledah), memang tidak ada suatu rahasia, surat dan foto diperiksa silakan," kata Fredrich.

Baca: 11 Pemain Top Ini Harus Menepi dari Gegap Gempita Piala Dunia 2018

Fredrich kembali menegaskan bahwa penyidik KPK hanya membawa rekaman CCTV dari kediaman Novanto. Ketika ditanya mengenai isi tas dan koper yang dibawa penyidik KPK, Fredrich menekankan bahwa isinya adalah jaket atau pakaian milik penyidik KPK itu sendiri.

"Koper KPK itu kan koper dia. Mereka kan punya jaket. Itu isinya bajunya mereka kok, nggak ada apa-apa, kok ngotot," tegas Fredrich.

Hingga saat ini Fredrich mengaku belum dapat menghubungi Novanto. Namun dia meyakini bahwa Novanto tidak sembunyi dan masih berada di Jakarta.

"Beliau bukan sembunyi. Saya yakin 100 persen beliau masih di Jakarta, beliau bukan pengecut, tapi beliau tidak ikhlas `diperkosa` haknya," kata dia. (Warta Kota)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved