Peluang Usaha: Raih Berkah Melimpah dari Jas Hujan Muslimah
Produknya pun laris manis karena dianggap modis serta lebih nyaman digunakan untuk kaum hawa.
Harus rajin mengeluarkan produk baru agar bisa tetap eksis
Selama musim hujan yang tengah berlangsung saat ini, jas hujan muslimah menjadi salah satu jas anti air yang dicari para konsumen. Terutama oleh para kaum hawa muslim.
Para pebisnis jas hujam muslimah inipun tidak tinggal diam. Mereka terus berupaya mengeluarkan model jas hujan yang tergres dengan harapan bisa mendapat respon positif dari pasar. Apalagi saat ini, kaum perempuan berhijab tengah gandrung jas hujan yang modis dengan corak warna yang mencolok.
Salah satu pebisnis yang ketiban pulung dari kondisi tersebut adalah Eka Riski Indriyani, produsen jas hujan muslimah dengan merek Sheba.
Menurutnya, produk tersebut bakal terus dicari konsumen karena desainnya yang cantik. Ditambah lagi model jas anti air tersebut sesuai dengan para pengguna hijab syar'i.
Apalagi musim penghujan yang tengah berlangsung saat ini merupakan waktunya mengantongi untung karena banyak permintaan yang datang. Ia sebut permintaan produk itu bakal terus tinggi hingga Februari tahun depan. Setelah itu, baru lah penjualan kembali normal.
Namun, Eka tidak merinci nilai penjualan jas hujan Sheba. Yang jelas, untuk mengoptimalkan bisnis, ia kerap promosi via digital.
Tak lupa dirinya juga terus berupaya berinovasi dalam membuat produk jas hujan hijab tersebut. Maklum, meski sudah berkecimpung enam tahun di usaha ini, tapi pemain sejenis jumlahnya makin bertambah.
Dus, tidak ada cara lain untuk bisa bersaing selain terus membuat produk terbaru. Ibu dua anak ini kerap meluncurkan jas hujan varian terbaru setiap dua minggu sekali saat musim hujan ini. Selain warna, saat musim penghujan biasanya menjadi momen pas bagi dirinya untuk menelurkan disain jas hujan tergres.
Ia mengklaim, produk jas hujan Sheba berkualitas. "Kami memakai bahan seperti daun talas yang kuat dan cepat kering," katanya ke KONTAN (28/11).
Meski begitu, kendala di bisnis ini tetap ada. Terutama soal pasokan bahan jas hujan dari luar negeri. Sebab, jenis bahan yang ia inginkan belum tersedia di pasar dalam negeri.
Ruri Rahayu, pemilik Abyan Collection juga tidak menampik bila persaingan di bisnis jas hujan hijab kian ketat. Bahkan dia cukup terkejut saat mengetahui desain jas hujan miliknya dicontek pelaku lainnya.
Pantang menyerah, perempuan berusia 40 tahun ini membuat desain baru. Untuk ide desainnya dia mengaku banyak terinspirasi dari gaya busana syar'i serta trend fesyen global.
Untuk bahan bakunya, dia memilih menggunakan bahan lokal yang tidak kalah bagus dari produk impor. Sebab bahan tersebut cepat kering hanya dengan melap saja dan mengaing-anginkan dari sisa air hujan. Justru kendala datang dari proses jahit yang tidak boleh salah. Maka ia kerap memberi pelatihan ke para karyawan.