Tantang Eyang Subur dan Pengikutnya, Ini Kabar Arya Wiguna yang Ngetop Gegara 'Demi Tuhan'

Pada Maret 2013 lalu, ramai pemberitaan soal perseteruan seorang guru spritual dan murid-muridnya.

Penulis: Alza Munzi | Editor: Alza Munzi
Capture Youtube
Arya Wiguna (kanan) didampingi Adi Bing Slamet 

BANGKAPOS.COM - Pada Maret 2013 lalu, ramai pemberitaan soal perseteruan seorang guru spritual dan murid-muridnya.

Sang guru bernama Eyang Subur dituduh sesat.

Murid-muridnya yang sebagian para artis membeberkan kelakuan Eyang Subur.

Mereka menilai Eyang Subur mempraktekkan ajaran yang tak benar.

Padahal, mereka sudah lama menjalin hubungan dan melakukan ritual tertentu.

Sebut saja nama artis Adi Bing Slamet terlibat dalam kelompok tersebut dan akhirnya keluar.

Dia malah membenci mantan gurunya itu.

Namun, dari sekian mantan murid, ada salah seorang yang menarik perhatian.

Dia adalah Arya Wiguna.

Ekspresi wajah dan ucapan kata-katanya saat melampiaskan kemarahan justru menjadi daya tarik.

Dalam sekejap, Arya Wiguna mendadak terkenal.

Dia diundang dalam berbagai acara di televisi.

Begini kata-kata fenomenal Arya Wiguna kala itu:

"Subur, lihat muka saya, saya tidak takut. Subur pasukan kamu sudah saya ambil. Ini kekuatan kamu kan, demi Tuhan, mati kamu Subur."

"Kamu hancur sehancur-hancurnya."

Kemarahan Arya saat jumpa pers di depan puluhan jurnalis itu akhirnya viral.

Banyak orang berlomba-lomba membuat meme kemarahan Arya itu.

Arya marah diduga Subur menikahi keponakannya bernama Ani.

Ani dijadikan istri keenam oleh Eyang Subur.

Sejak saat itu, Ani tak pernah kembali ke rumah keluarganya.

Arya sempat mengadukan masalah itu kepada pihak kepolisian.

Setelah bertahun-tahun berlalu, apa kabar Arya Wiraguna?

Ternyata Arya menekuni dunia entertainment, tetapi bukan sebagai pemain sinetron.

Dia adalah disc jockey, meski sebelumnya pernah mengadu peruntungan di dunia musik dan pemain sinetron.

 

Sensasi lainnya adalah Arya Wiguna mengungkap perasaan suka terhadap Karina Ranau.

Padahal, Karinau masih bersuamikan Epi Kusnandar (49).

"Kang Arya sempat bilang suka sama saya. Itu beberapa kali," kata Karina ketika ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2013).

Saat itu, Karina tidak ditemani Epi, melainkan kerabatnya, Rovy Giovanie.

Setiap kali 'ditembak' bekas anak buah Ayang Subur itu, Karina selalu menjelaskan, dirinya sudah memiliki suami.

Namun, penjelasan Karina tadi tidak membuat Arya mundur. "Sampai sekarang Arya masih bilang begitu ke saya," ujar Karina.

Gara-gara kesalahpahaman itu, Karina mengaku, bahtera rumah-tangganya sedang tidak baik.

Arya yang coba mendekati Karina, mengganggu bahtera pernikahan pemain film 'Petualangan Sherina' dan 'Get Married' itu.

Meski begitu, Karina mengaku tidak mempunyai hubungan apapun dengan Arya.

"Hubungan saya dan Kang Arya tidak ada yang spesial," ujar ibu satu anak buah perkawinannya dengan Epi.

"Kami sedang membenahi diri," lanjutnya.

Karina mengakui, tali perkawinannya dengan Epi saat ini sedang ada masalah.

Persoalan itu ada sejak Karina dan Arya dekat satu sama lain. "Saya dan suami (Epi) memang sedang 'break'," tutur Karina. 

Kabar Eyang Subur

Nama Eyang Subur melejit usai berseteru Adi Bing Slamet dan Arya Wiguna beberapa tahun lalu.

Namanya semakin kondang setelah MUI ikut bersuara setelah Eyang Subur diketahui memiliki istri 8 orang.

Kini, setelah sekian tahun berlalu, Eyang Subur dan keluarga menutup diri.

Dilansir dari tim Grid.ID ditemui Masno, asisten Eyang Subur.

Masno menyebut Eyang Subur tidak bisa menerima tamu lantaran mengurung diri di dalam kamar.

"Dia kan di kamar terus. Bisa nggak keluar kamar," ujar Masno saat ditemui secara eksklusif oleh Grid.ID di kediaman Eyang Subur daerah Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Seseorang yang mengaku sebagai abdi Eyang Subur juga menjelaskan, beliau tidak dapat dipastikan kapan keluarnya.

Saat ditanya apakah Eyang Subur pernah sampai sebulan tidak keluar kamar, ia menjawab "Wah nggak bisa dipastikan," ucapnya kepada Grid.ID.

Kediaman Eyang Subur terletak di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Dulu, Adi Bing Slamet mengungkapkan fakta mencengangkan.

Selama lima tahun, Adi menjadi pengikut aliran sesat.

Ajaran sesat itu ia pelajari dari seorang dukun bernama Eyang Subur.

"Eyang Subur ini sudah enggak benar ajarannya. Istri orang diambil, mau menjadikan manusia sebagai tumbal negara," tutur Adi.

Sejak tahun 1995 hingga tahun 2010, Adi diperbudak oleh ajaran Eyang Subur yang salah kaprah.

Berawal dari perkenalan Adi dengan Ferry, yang lantas mengenalkannya kepada sosok orangtua yang ia panut selama lima tahun lalu.

 "Saya lepas tahun 2010 sejak di bawah pengaruh gaibnya di tahun 1995. Saya kenal dari teman bernama Ferry ketika sedang mencetak undangan di Kemayoran. Ferry sudah jadi pengikutnya Subur sejak lama," kata Adi.

Saat dikenalkan, Adi merasa mendapatkan sosok yang ia cari, seorang bapak yang bisa ia tiru dan contoh melalui kata-kata bijaknya.

Sayangnya, Adi malah terpeleset.

"Semua orang dihasut sama dia. Saya pikir saya bisa menemukan sosok orangtua dari Eyang Subur ini, ternyata saya disesatkan. Dia bersembunyi di balik kata-kata bijaknya. Setiap saya akan pergi haji, atau menyantuni anak yatim, dia enggak suka," cerita Adi.

Dulu, Adi Bing Slamet menyebut Dukun S alias Eyang Subur kerap bergonta-ganti istri.

Menurut Adi, Eyang Subur senang mengawini istri-istri dari korbannya, namun jika tak cocok akan langsung ditinggalkan.

"Kerjaannya kawin melulu. Sudah kayak test drive mobil, kalau enggak cocok, ya sudah, gagal," tutur Adi.

Adi menjelaskan, istrinya juga nyaris akan dinikahi Eyang Subur.

"Gue sama bini gue, Septian Dwi Cahyo sama bininya, terus ada dua keluarga lagi tuh yang dihancurin," terang Adi.

"Waktu saya sakit tahun 2010 itu juga ada campur tangan si Subur. Dia pengin matiin saya dan rebut istri saya. Jurus-jurus si cebol itu begitu," tandas Adi sengit.

Kuasa hukum Eyang Subur saat itu, Ramdhan Alamsyah SH, menampik semua tudingan yang dialamatkan kepada kliennya.

"Eyang itu tidak mengerjakan hal-hal yang bertentangan dengan agama. Tapi dia mengajarkan salat atau santunan kepada anak yatim," tutur Ramdhan Alamsyah.

Sejak isu sebagai dukun guna-guna dan cabul mencuat, sosok Eyang Subur belum juga terlihat.

"Eyang membuat pernyataan pembantahan 15 Maret lalu. Isinya, Eyang yang dikabarkan sesat dan dukun itu tidak benar. Eyang juga tak mengajarkan anjuran yang melanggar agama."

"Eyang tidak pernah menghina Nabi Adam dan Nabi Muhammad, tidak ada ritual yang seperti dikatakan Adi Bing Slamet," katanya.

Adi juga pernah mengaku menderita sakit akut yang ia akui sebagai 'kiriman' dari sang dukun.

Menurut Ramdhan, hal itu tak lebih dari sebuah fitnah.

"Lucunya Adi Bing Slamet mengaku di vonis sakit jantung oleh Eyang dan akan diambil istrinya.

Pernyataan ini sebagai fitnah, apa yang disampaikan Adi itu tidak benar. Itu seperti fitnah yang keji dan tidak berdasar," ucap Ramdhan. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved