Ternyata Pria Berusia 28 Tahun Ini Dibalik Geger Skandal Pembocoran Data Facebook

Memang, aplikasi Kogan hanya diunduh 270.000 pengguna Facebook, namun dampaknya hingga puluhan juta data pengguna. Wylie menambahkan hanya ...

IST
Christopher Wylie, mantan pegawai Cambridge Analytica yang mengungkap pembocoran data pengguna Facebook 

Baca: Cari Kesempurnaan Hidup, Pertapa Sakti Asal India Ini Tak Makan-Minum Selama 70 Tahun, Ini Kisahnya

Wylie mengaku jika Bannon merayu Robert Mercer, salah satu miliarder AS, untuk mau berinvestasi.

Mercer adalah salah satu tokoh kunci pada kampanye yang menyerukan Inggris agar keluar dari Uni Eropa atau British Exit ( Brexit) yang terjadi pada tahun 2016.

Baca: Kaum Hawa, Yuk Atasi Bau Badan dengan Rebusan Daun Inai dan Sirih, Begini Caranya

Ia pun menjadi salah satu tokoh sayap kanan di AS yang mendukung Trump dalam kontestasi pemilu AS.

Pertemuan tersebut membuahkan hasil suntikan dana 15 juta dollar (sekitar Rp 206 miliar) untuk Cambridge Analytica.

Cara Cambridge Analytica mendapat data pengguna Facebook
Tahun 2014, Wylie bertemu dengan Aleksander Kogan di Universitas Cambridge. Kogan menawarkan cara tercepat, termurah, dan berkualitas untuk memanen data pengguna Facebook.

Kepada Wylie, ia mengaku memiliki aplikasi bernama "thisisyourdigitallife" di Facebook.

Baca: Gerah Dituding Transgender, Lucina Luna Lapor Polisi

Aplikasi ini bisa memberikan akses khusus, bukan hanya sekadar dari data pengguna dalam aplikasi tersebut, tetapi juga jaringan teman para pengguna aplikasi.

"Gampangnya, jika Anda menggunakan aplikasi tersebut, Saya tidak hanya akan bisa melihat profil Anda saja, tapi juga teman-teman Facebook Anda", jelas Wylie seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (23/3/2018).

Kogan diketahui pernah mengirim e-mail kepada Wylie tentang sifat-sifat personal para pengguna Facebook yang bisa diprediksi melalui aplikasi.

Baca: Pria Ini Pamer Foto dengan Ular Kobra Ukuran Jumbo, Sebelumnya Heboh Ular Putih Seukuran Manusia

Aplikasi buatan Global Science Research tempat Kogan bekerja, memang kerap menyuguhkan survei tentang kepribadian yang tersebar di Facebook.

Pengguna aplikasi ini secara tidak sadar menyerahkan dengan sukarela data personal mereka, apa yang mereka sukai, di mana mereka tinggal, serta siapa saja teman mereka.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved