Ternyata Pria Berusia 28 Tahun Ini Dibalik Geger Skandal Pembocoran Data Facebook
Memang, aplikasi Kogan hanya diunduh 270.000 pengguna Facebook, namun dampaknya hingga puluhan juta data pengguna. Wylie menambahkan hanya ...
Bahkan, Wylie menuturkan, aplikasi tersebut bisa merangsek ke pesan pribadi di Facebook, meski ia tak tahu apakah Cambridge Analytica juga mengakses pesan pribadi atau tidak.
Baca: Inilah Ternyata Sumber Dana Lucinta Luna yang Dikabarkan Dulunya Laki-laki, Kini Berubah Jadi Cantik
"Kami hanya perlu menyentuh ratusan ribu akun orang, lalu menyebarkannya lebih luas ke seluruh wilayah AS", ungkap Wylie.
Memang, aplikasi Kogan hanya diunduh 270.000 pengguna Facebook, namun dampaknya hingga puluhan juta data pengguna.
Wylie menambahkan hanya perlu dua hingga tiga bulan untuk memanen 50 hingga 60 juta data pengguna.
Baca: Dituding Transgender, Ini Metamorfosa Lucinta Luna dari Belum Terkenal Hingga Mirip Barbie!
Memanfaatkan psikologi untuk mempengaruhi pemilih Wylie sempat berujar, jika dirinya telah membuat senjata perang psikologi untuk Steve Bannon.
Menurutnya, Steve sangat ambisius karena dirinya meyakini untuk mengubah politik, harus mengubah dulu budayanya, karena politik mengalir dalam budaya.
Lantas untuk mengubah budaya, maka ubahlah masyarakatnya.
Baca: Armand Maulana Samakan Kualitas Suara Maria dan BCL, Keren Parah, Kode Juara Indonesian Idol Bocor!
"Jika Anda ingin mengubah masyarakat, hancurkan dulu. Setelahnya, kumpulkan pecahan tersebut menjadi masyarakat baru sesuai visi Anda", imbuh mahasiswa PhD jurusan fashion trend forecasting ini.
Wylie kemudian merancang Psychological Operation (Psyop), sebuah operasi untuk menyampaikan informasi tertentu, mempengaruhi emosi audiens, memotivasi dan memberikan alasan objektif.
Baca: Hidup Adalah Pilihan, Mbah Mijan Sebut Lucinta Luna dan 2 Artis Seksi ini Seperti Bunga Kamboja
Untuk menjajaki pemilih, mereka mengumpulkan data banyak orang untuk membangun profil psikologisnya.
"Kami menargetkan mereka bukan sebagai pemilih, namun sebagai personal politik", jelas Wylie.