Kisah Bintang Film Dewasa Jepang Dibayar 1,4 Miliar Tidak Dianggap Anak Hingga Tobat

Jepang menjadi salah satu negara dengan industri film dewasa paling pesat di dunia.

Editor: M Zulkodri
BBC
Ilustrasi 

Ibunya pun langsung memutuskan hubungan dengannya selama beberapa waktu.

Emiri mengaku hal ini membuatnya tak bisa konsentrasi dengan pekerjaannya dan terus memikirkan ibunya.

Butuh waktu cukup lama hingga ibunya kembali menelepon dan memperbaiki hubungan.

Saat pertama memulai pekerjaannya, ia sangat gugup hingga tak bisa tidur.

Biasanya, sebelum memulai syuting, akan ada pembahasan tentang batasan-batasan yang boleh dan tak boleh dilakukan.

Proses syuting juga tidak sebentar, diperlukan beberapa kali pengambilan untuk menghasilkan adegan yang diharapkan.

Mantan bintang porno Jepang Emiri Okazaki
Mantan bintang porno Jepang Emiri Okazaki (TRIBUNNEWS.COM)

Emiri menuturkan bahwa ia biasanya bisa syuting dari pukul 09.00 hingga malam bahkan subuh.

Emiri pun punya segudang pengalaman mengenai banyak jenis seks dari yang normal hingga paling aneh.

Menurutnya, ada lebih dari 100 genre porno yang pernah ia perankan.

“Ada gadis sekolah, peran wanita nakal, sampai ada adegan tersangkut di lift…,” akunya.

Aktor porno sendiri melalui proses yang lebih sulit daripada aktris porno.

Pemeran pria dalam porno punya segudang peraturan dan proses dalam pembuatan film hingga ia dianggap sebagai bintang profesional.

Dalam level awal, pemeran pria tak boleh menyentuh lawan mainnya sama sekali, dan ia hanya akan dibayar 20 dolar AS hingga 100 dollar AS per film.

Baca: Tak Masuk Akal,Terjadi di Sepakbola 4 Kekalahan Telak Dengan Skor Hingga 149-0

Sementara untuk pemeran wanita, bayarannya jauh lebih tinggi.

Emiri Okazaki sendiri dibayar 10 ribu dolar AS saat pertama menjadi artis porno.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved