Teror Bom Surabaya
Inilah Pengakuan Mengejutkan Gadis Cilik yang Selamat Saat Bom Bunuh Diri di Polrestabes Surabaya
Saat dijenguk dan diajak berbincang AAP bisa menjelaskan jika antara bomber satu dengan yang lainnya saling mengenal.
“Gereja sudah beroperasi normal dan semua jemaah bisa beribadat seperti biasanya,” jelas anggota majelis jemaat GKI, Josua Poli kepada TribunJatim.com.
Tak hanya bisa beraktivitas seperti biasanya, meski masih tertutup rapat dengan papan triplek.
Sepeda motor di GKI yang kena bom pada Minggu (13/5/2017) pagi ini juga bisa diambil pemiliknya.
Bahkan, rencananya Minggu (201/5/2018) jemaah sudah bisa menjalankan ibadah secara berjamaah.
“GKI setiap hari Minggu ada enam jadwal ibadah, GKI juga akan dibuka lagi secara umum buat Minggu (20/5/2018) besok,” tandasnya.
Sementara berbeda dengan GKI, GEreja Pantikosta Pusat Surabaya (GPPS) justru masih ditutup secara total.
Baca: Kisah Tragedi Daniel, Siswa SMP yang Tewas Hadang Avanza Pembawa Bom Tabrak Gereja
GPPS nampak dijaga ketat oleh perugas Damkar, dan Satpol PP.
Gereja di Jalan Arjuno ini masih terlingkari garis polisi dan pintu juga terkunci rapat.
Tak ada petugas kepolisian maupun TNI yang berjaga.
Kesaksian bocah yang selamat dari ledakan
AAP merupakan satu diantara empat anak bomber yang selamat dari ledakan bom yang terjadi Surabaya dan Sidoarjo.
AAP merupakan putri dari bomber yang meledakan diri di Mapolrestabes Surabaya.
Pada Selasa (15/5/2018) AAP (8) dijenguk oleh ibu-ibu Bhayangkari Polda Jawa Timur.
Baca: Terungkap, Ini Alasan Keluarga Menolak Jenazah Puji Bomber Gereja Dimakamkan di Tanah Kelahirannya
Saat dijenguk dan diajak berbincang AAP bisa menjelaskan jika antara bomber satu dengan yang lainnya saling mengenal.
Termasuk satu anggota keluarga bomber yang sebelumnya meledakkan diri di tiga gereja di Surabaya dan juha bom di rusun Wonocolo, Sidoarjo.