Sedekah Kampung Kacung Melegenda
Desa Kacung Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat terkenal dengan sedekah kampung yang sudah turun temurun dilaksanakan.
BANGKA POS - Desa Kacung Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat terkenal dengan sedekah kampung yang sudah turun temurun dilaksanakan.
Sedekah kampung adat desa Kacung yang biasanya dilaksanakan setiap usai Lebaran Idul Adha dengan berbagai kegiatan yang menjadi suatu ritual di awalnya adalah prosesi taber kampung yang dilakukan oleh tetua-tetua adat bertujuan memohon kepada yang maha kuasa untuk melindungi pelaksanaan acara sedekah kampung tersebut.
Kades Kacung, Suhardi menerangkan, sedekah kampung merupakan ungkapan rasa syukur kepada yang maha kuasa dengan mengadakan makan bersama hingga khataman Alquran.
Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama masyarakat juga sebagai penghargaan bagi masyarakat desa yang mempelajari dan mendalami kitab suci Al-Qur'an sehingga kemudian diharapkan menjadi daya tarik masyarakat lainnya untuk bersama-sama menguatkan ukhuwah islamiah sedari dini dan dimulai dengan mempelajari Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW.
"Sebelum perayaan sedekah kampung berbagai kegiatan lebih dulu dilakukan, seperti arak-arakan sepeda hias yang ditunggangi oleh peserta khataman Al-Qur'an dan kepada tamu kehormatan ke tempat diselenggarakannya acara. Kemudian setelah selesai acara khataman Al-Qur'an, semua para hadirin akan sama-sama menyantap hidangan makanan yang bermacam-macam dengan wadah berupa nampan yang biasa kita sebut nganggung" sebut Suhardi.

Suhardi melanjutkan, sedekah kampung merupakan satu diantara adat istiadat yang telah ada, sehingga perlu bagi masyarakat untuk melestarikannya. Saat ini acara sedekah kampung ini pun sudah masuk ke dalam agenda Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Bangka Barat sehingga sambung beliau menjadi semakin semarak .
"Dari kegiatan ini sebetulnya mempererat tali persaudaraan antar sesama," terangnya.
Di Kacung, mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani, sebagian di perkebunan mulai dari karet, lada hingga sawit serta sayur mayur.
Di sela kesibukan sebagai petani, warganya pandai memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitarnya seperti lidi dijadikan perabotan rumah tangga dan resam menjadi kopiah.
"Alhamdulillah hampir semua warga kami pandai memanfaatkan barang di sekitarnya, hanya saja kadang kemauan dan juga medianya yang belum mendukung," ungkapnya.
Selain itu pembangunan di desa ini juga sudah merata, terlebih adanya dana desa. Seperti jalan, fasilitas kesehatan, pendidikan dan penunjang lainnya.
DITOLAK Suami Berhubungan Badan, Istri Menangis dan Hidupnya Berakhir Tragis di Kamar Tidur |
![]() |
---|
Uang Hilang Misterius, Warga Belinyu, Bangka Belitung Tuduh Ulah Babi Ngepet dan Pelaku Pesugihan |
![]() |
---|
Janji Akan Dinikahi Anggota DPRD, Gadis Belia Hamil di Luar Nikah, Janinnya Malah Diminta Digugurkan |
![]() |
---|
Tengah Malam Kebelet Bercinta tapi Ditolak Suami, Ibu Rumah Tangga Malah Bunuh Diri |
![]() |
---|
Kisah Pilu Sulis saat Hidup Susah, Dihina karena Tak Mampu Beli TV, Setelah Sukses Ngaku Saudara |
![]() |
---|