Memprihatinkan, Kisah 4 Orang Janda Tinggal di Rumah Reot Ada yang Berumur 130 tahun

Sungguh memprihatinkan nasib para empat perempuan lanjut usia (lansia) di wilayah Kabupaten Tegal ini.

Editor: M Zulkodri
TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
Rukiyah (130) terbaring lemah tak berdaya di ranjang kayu tanpa kasur selama 60 tahun lamanya. 

BANGKAPOS.COM- Sungguh memprihatinkan nasib para empat perempuan lanjut usia (lansia) di wilayah Kabupaten Tegal ini.

Bertinggal di rumah tua nan reyot ini, hidup empat perempuan berusia di atas 70 tahun dalam kondisi memprihatinkan, terlebih berstatus janda.

Bahkan, satu di antaranya telah berusia 130 tahun yakni bernama Rukiyah.

Mereka berempat tinggal di RT 5 RW 2, Desa Tarub, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.

Rukiyah yang juga seorang janda merupakan orang tua dari tiga putrinya yakni Tisah, Tasirah, dan Dainah.

Sebenarnya, empat perempuan lansia ini sudah tak bisa lagi mengingat umur yang dimilikinya sekarang.

Usia yang dimiliki empat perempuan itu berdasarkan pengematan petugas Kantor Desa yang juga memiliki saudara, seumuran dengan empat perempuan itu.

Rukiyah sehari-hari hanya bisa berbaring lemah dan tak bisa berbuat apa-apa di atas ranjang kayu tanpa kasur.

Ia dirawat secara bergantian oleh ketiga anaknya yang tak memiliki keturunan.

Selama hampir 60 tahun hidup di rumah itu, mereka berempat bertahan hidup dengan mengandalkan bantuan dan belas kasih warga sekitar.

Meski merawat orang tuanya secara bergantian, Dainah selaki anak termuda haru juga merawat ke dua kakaknya yakni, Tisah dan Tasirah.

"Soalnya, kedua kakak saya punya gangguan mata (katarak)," tutur Dainah dalam bahasa Jawa, saat ditemui Tribunjateng.com, Selasa (17/7/2018).

Sebenarnya, Rukiyah memiliki delapan anak, namun dua di antaranya telah meninggal dunia.

Kemudian selain itu, dua anak Rukiyah lainnya tinggal di desa berbeda karena memiliki keluarga

Maka, rukiyah tinggal bersama tiga anaknya yang janda dan bertetangga dengan Wasti yang juga masih memiliki hubungan darah.

"Wasti anaknya Rukiyah juga. Dia istri saya. Jadi, dia (Rukiyah) adalah mertua saya," tutur Bukheri yang merupakan menantu Rukiyah dalam bahasa jawa.

Bukheri menyampaikan bahwa tiga anak Rukiyah yang janda sebenarnya sempat memiliki suami.

Namun saat masih berkeluarga, mereka bertiga belum sempat dikaruniai satupun anak sehingga tak memiliki keturunan untuk gemerasi selanjutnya.

"Mereka dulunya tani, sempat punya suami. Namun cerai dan belum dikaruniai anak," lanjut Bukheri

Sementara itu, terpisah, Kepala Desa Tarub, Basar Setiawan (30) mengungkapkan bahwa semenjak dirinya masih menginjak SD, empat perempuan lansia itu ternyata sudah berstatus janda

"Rukiyah dari informasi warga usianya sudah 130-an tahun. Sejak saya masih SD, mereka sudah janda. Jadi, empat perempuan itu lama mejanda," ungkap Basar kepada Tribunjateng.com, Selasa (17/7/2018).

‎Untuk makan sehari-hari, Basar melanjutkan, Rukiyah dan anak-anaknya hanya mengandalkan bantuan seadanya dari para tetangga atau kemurahan hati dermawan.

"Bantuannya ya temporer, tidak setiap hari. Namun, kami sering urunan, buat beli beras ke dia," ujarnya.

‎Menurut Basar, Rukiyah dan ketiga anaknya sebelumnya selalu mendapat bantuan beras untuk warga miskin atau biasa disebut raskin.

Namun bantuan itu sudah tidak lagi mereka terima setelah ada perubahan nama dan penyaluran menjadi bantuan pangan non tunai atau lebih dikenal BPNT.

Kepala Desa Tarub, Basar Setiawan melihat kondisi dapur rumah Rukiyah.
Kepala Desa Tarub, Basar Setiawan melihat kondisi dapur rumah Rukiyah. (TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG)

"Kami dari pemerintah desa sudah memasukan nama mereka sebagai penerima bantuan raskin dan selalu dapat. Namun setelah ada peruban program raskin menjadi BPNT, mereka jadi tidak termasuk penerima dalam daftar dari Dinas Sosial," beber Basar.

Ia juga mengungkapkan, pada tahun 2015, rumah Rukiyah sempat memperoleh bantuan rehabilitasi rumah dari Pemprov, namun nominalnya kecil sehingga hanya sebagian kecil saja bagian rumah yang direhabilitasi.

"Dulu bantuan rehab rumah dari provinsi karena dulu rumahnya masih pakai geribik (anyaman bambu) semua. Kini sudah agak membaik, mesti tetap belum layak untuk para lansia," terangnya.(*)

(Tribun Jateng, Akhtur Gumilang)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved