Dijuluki 'Satria Bergitar' Rhoma Irama Blak-blakan Ungkap Pernah 4 Kali Mau Dibunuh

Dikenal sebagai salah satu tokoh berani di masa orde baru, Rhoma Irama pun menjelma menjadi penyanyi legendaris kritis konon gencar membela hak asasi

Editor: M Zulkodri
Regina Kunthi Rosary/Tribunnews.com
Rhoma Irama ditemui usai menghadiri sidang Ridho Rhoma di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (11/7/2017). 

BANGKAPOS.COM - Perjalanan politik Rhoma Irama bisa dikatakan cukup panjang.

Dikenal sebagai salah satu tokoh berani di masa orde baru, Rhoma Irama pun menjelma menjadi penyanyi legendaris kritis yang konon gencar membela hak asasi.

Karir politiknya diawali sejak tahun 1977, yakni saat menjadi juru kampanya PPP.

//

Pada saat itu, PPP memang menjadi satu-satunya partai berbasis islam di tanah air.

Maka tak heran jika Rhoma Irama yang dikenal islami pun tak ragu mempromosikan partai berlambang kabah itu.

Namun bukannya berjalan mulus, jalan yang ditempuh Rhoma Irama saat menjadi juru kampanye itu pun beberapa kali sempat menemui tubir.

Hal itu lantaran Rhoma Irama nyatanya sampai mendapatkan empat kali percobaan pembunuhan.

Seolah tahu akan resiko berbeda pandangan dengan pemerintahan pada saat itu, Rhoma Irama pun mengambil jalan pasrah namun tetap optimis.

Diceritakan lebih lanjut, Rhoma Irama menuturkan bahwa dirinya selalu berpamitan kepada sang ibu sebelum pergi berkampanye untuk PPP.

Mengenai alasannya, Rhoma Irama pun menjelaskannya secara gamblang.

"Iya artinya, ridho Allah tergantung pada ridho orangtua. Jadi sebelum ibu saya ridho, saya nggak akan berani melangkah, apalagi dalam perjuangan besar," ujar Rhoma Irama seraya tersenyum.

Baca: Inilah Sosok dan Prestasi Polisi yang Berani Menangkap Richard Muljadi Cucu Konglomerat Indonesia

Lebih lanjut lagi, Najwa Shihab yang menjadi pemandu acara itu pun kembali melayangkan pertanyaan.

Yakni tentang kabar bahwa Rhoma Irama pernah sampai empat kali mendapat percobaan pembunuhan.

"Ada percobaan pembunuhan sampai empat kali ya ?" tanya Najwa Shihab.

Mendengar pertanyaan itu, Rhoma Irama pun langsung mengangguk tanda setuju.

Ayah dari Ridho Rhoma itu pun langsung menceritakan keempat percobaan pembunuhan yang ia alami.

Diawali dari percobaan pembunuhan pertama yang berempat di Medan.

Baca: Catat dan Simpan Inilah Link Live Streaming Indonesia VS Uni Emirate Arab Besok, Jumat Sore

Rhoma Irama mengaku sempat kaget saat mengetahui modus kejahatan yang dilakukan oleh sang algojo alias pembunuhnya.

"Di Medan misalnya, itu kan kalau kampanye orang puluhan ribu. Itu kalau mau mencapai panggung saja kita harus membelah lautan manusia.

Saking banyaknya manusia, tau-tau ada benda melayang ke perut saya. Otomatis saya refleks (menangkap) benda itu. Ternyata koran, tapi kok koran keras banget ya. Begitu saya buka isinya belati," ungkapnya.

Rhoma Irama saat berkampanye untuk PPP
Rhoma Irama saat berkampanye untuk PPP (Youtube channel Najwa Shihab)

Beralih ke percobaan pembunuhan yang kedua, Rhoma Irama pun mengaku sempat kaget karena peristiwa tersebut terjadi secara tiba-tiba.

Meski begitu, ia tampaknya bersyukur karena diberikan keahlian dalam ilmu bela diri silat.

"Yang kedua di Palembang, lagi kampanye, tau-tau ada orang mabok bawa mobil, trus bawa golok, saya reflek aja saya lawan," jelasnya.

Lanjut ke percobaan pembunuhan ketiga dan keempat.

Kedua peristiwa tersebut terjadi di daerah yang sama yakni di Jember.

Baca: Lawan Uni Emirat Arab, Evan Dimas Mengaku Miliki Kenangan Pahit

Namun modus operandinya terlihat berbeda.

"Ketiga di jember, pakai sniper, saya lagi orasi tiba-tiba ada peluru, saya menghindar.

Keempat,di jember juga. Saya datang ke satu rumah, saya disuruh makan sesuatu. Tapi saya buru-buru bilang mau ke rumah kiai Assad. Pas saya pergi, meledak tuh rumah," ucap Rhoma Irama seraya tersenyum.

Banyaknya percobaan pembunuhan yang Rhoma Irama alami tak membuat ia jengah.

Meski telah merasakan pahitnya hal tersebut, Rhoma Irama mengaku tak pernah ingin mencari tahu siapa dalang dari aksi tersebut.

Pun dengan alasan mengapa oknum tersebut menginginkan dirinya mati.

"Nggak saya nggak mau cari tahu. Karena nggak akan ada kematian kalau belum saatnya. Buat apa cari tahu," jelasnya singkat.

Baca: Nikita Mirzani Blak-blakan Ungkap Gaya Hidup Richard Muljadi Cucu Konglomerat yang Ditangkap Polisi

Mengetahui hal tersebut, Najwa Shihab pun kembali teringat dengan suatu peristiwa di masa orde baru.

Yaitu saat Rhoma Irama selama 11 tahun di boikot di televisi milik pemerintah pada saat itu.

Najwa Shihab pun kemudian mengajukan pertanyaan singkat kepada Rhoma Irama.

"Rhoma Irama sempat diboikot 11 tahun di TVRI nggak boleh muncul. Apa berbahayanya sih Rhoma Irama dulu ?" tanyanya.

Mendengar pertanyaan tersebut, Rhoma Irama hanya bisa tertawa.

Ia lantas menjawabnya dengan singkat.

"Padahal saya satria bergitar. Ngapain ditakutin kan," jawab Rhoma Irama yang diselingi tawa Najwa Shihab.(*)

Artikel ini sudah terbit di TribunnewsBogor.com, dengan judul Rhoma Irama

Ungkap Pernah 4 Kali Hampir Dibunuh di Zaman Orde Baru, Rhoma Irama : Padahal Saya Satria Bergitar

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pernah 4 Kali Hampir Dibunuh di Zaman Orde Baru, Rhoma Irama : Padahal Saya Satria Bergitar, http://bogor.tribunnews.com/2018/08/23/ungkap-pernah-4-kali-hampir-dibunuh-di-zaman-orde-baru-rhoma-irama-padahal-saya-satria-bergitar?page=all.
Penulis: khairunnisa
Editor: Vivi Febrianti

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved