Tradisi Koposan, Berjalan di Atas Bara Api, Membakar Sifat-sifat Buruk
Ini budaya leluhur, ritual injak bara api atau koposan. Beda dari budaya koposan di Bangka, kalau kami
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Seorang pria berpakaian serba putih berdiri di depan belasan
orang yang mengelilinginya di depan kelenteng Budi Dharma, Desa Kayu Besi, Kabupaten Bangka
Tengah, Jumat (26/10) malam.
Sesaat dia terdiam, lalu pria berambut panjang yang nyaris seluruhnya memutih itu berjalan di atas
bara dengan api menyala di sekelilingnya.
Tak ada ekspresi sakit dirasakan pria yang dipanggil Suhu Rudhy Langlangbuana itu.
Seperti dikomando, taipak, umat dan warga mengikuti Suhu Rudhy, berjalan di atas bara api.
Atraksi tersebut merupakan bagian dari budaya untuk memeriahkan ulang tahun Dewi Kwan Im di Desa Kayu Besi.
"Ini budaya leluhur, ritual injak bara api atau koposan. Beda dari budaya koposan di Bangka,
kalau kami pakai arang. Kalau di Bangka pakai kayu yang dibakar," kata Suhu Rudhy di sela atraksinya.
Usai Layani Hubungan Intim Teman Pria di Kosan, Wanita Ini Malah Ketiban Sial Saat Mau Pulang |
![]() |
---|
Seorang Anggota Polres Bangka Langsung Pucat dan Menangis Saat Divaksin, Ternyata ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Pantangan ! Jangan Lakukan Hal Ini Setelah Disuntik Vaksin Covid-19, Begini Dampaknya |
![]() |
---|
Rumah Sederhana Bu Lasiyem Ini Harganya Rp25 Miliar, Harga Tanahnya Naik Hampir 100 Ribu Persen |
![]() |
---|
Digosip Selingkuh, Mayang Sary dan Suami Vanessa Angel Janjian Ini di Kamar, Kemaren Mas Pake Nggak? |
![]() |
---|