Kapal Nelayan dari Jakarta Tenggelam di Bangka Selatan, 7 ABK Selamat, 4 Orang Belum Ditemukan
Empat ABK KM Cahaya Laut yang tenggelam di perairan Bangka Selatan belum berhasil ditemukan, sedangkan 7 orang lainnya selamat.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sampai batas akhir operasi pencarian korban tenggelamnya KM Cahaya Laut di perairan Pulau Dapur, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (27/12/2018), empat Anak Buah Kapal (ABK) belum berhasil ditemukan, sedangkan 7 orang lainnya selamat.
Berakhirnya operasi pencarian ABK KM Cahaya Laut tersebut disampaikan Kepala kantor pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalpinang, Danang Priandoko di posko bersama pencarian korban KM Cahaya Laut, di pos TNI AL Toboali.
Pada kesempatan itu, Danang didampingi Kapolres Bangka Selatan AKBP Aris Sulistyono SH,MH, Danpos TNI AL Lettu Samsudin, pihak KSOP dan KPLP Toboali Basel.
Dikatakan Danang, hari ini upaya pencarian genap memasuki sepekan. Menurutnya, operasi dihentikan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Operasi pencarian bisa dilanjutkan kembali jika ada tanda-tanda korban diketemukan baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia.
Menurut Danang, hingga operasi berakhir empat ABK KM Cahaya Laut atas nama Wahyu, Aritonang, Fenry S, dan Sitorus belum diketahui nasibnya.
"Hingga memasuki hari ke tujuh, setelah kami lakukan pengamatan, rapat evaluasi, rencana operasi, pendelagasian tugas apel dapat kami simpulkan operasi Sar kami nyatakan di tutup. Berikutnya operasi sar dapat dioperasikan jika ada tanda-tanda korban diketemukan baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia," ujar Danang.
Menurut Danang, informasi yang diterima pihaknya, empat ABK tersebut menyelamatkan diri menggunakan peralatan seadanya, di antaranya jeriken. Selain itu, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap bangkai kapal.
Namun pihaknya tidak menemukan adanya tanda-tanda keberadaan ABK.
"Kemungkinan besar empat ABK tersebut selamat dan ditemukan oleh nelayan lain. Cuma mungkin mereka belum melaporkan saja. Kami juga sudah cek badan kapal dan kami pastikan tidak ada ABK di dalam kapal itu," ujar Danang.

Saat ini, kapal penangkap cumi dari Jakarta tersebut, telah dievakuasi ke kawasan Pulau Kubu, Toboali, Bangka Selatan.
Sehari sebelimnya, selain melakukan penarikan bangkai kapal, tim gabungan Basarnas, TNI AL, KPLP, Sat Pol Air Polres Basel, juga akan melakukan pengecekan ke badan kapal.
Pengecekan ini menyusul adanya keterangan ABK lain yang menyebutkan salah satu rekan mereka masih berada di dalam badan kapal. ABK tersebut diketahui bertugas sebagai koki. Namun ABK yang dimaksud tidak ditemukan.
Tenggelam Dihantam Badai
Sebelumnya diberitakan, KM Cahaya Laut tenggelam dihantam badai saat berlayar untuk menangkap cumi di perairan Pulau Dapur Kabupaten Bangka Selatan pada Jumat (21/12/2018) malam.
Tim SAR gabungan diturunkan mencari para korban. Enam ABK atas nama Pasaribu (kapten), Oscar, Ujang, Rolas, Kisron, Supriyadi (KKM) berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, sedangkan lima ABK lainnya yakni, Wayu Aritonang, Fenry, Imam Santoso dan Sitorus tidak diketahui nasibnya.
Pada pencarian korban hari kedua Sabtu (22/12/2018) malam, tim SAR berhasil mengevakuasi satu orang ABK KN Cahaya Laut, bernama Imam Santoso (30).
Korban ditemukan terombang ambing di titik koordinat 03.28.135.106.42.074. 21 mil arah Selatan Tanjungbaginda perairan Basel.
Korban dievakuasi dari KM Sinar Gemilang, lalu dibawa ke Pos Polairud Sadai dalam keadaan selamat, Minggu (23/12) sekira pukul 02.00 WIB dan di evakuasi ke Pelabuhan Sadai, petang harinya.

ABK KM Cahaya Laut Hilang :
1.Wayu
2.Aritonang
3.Fenry
4. Siturus
ABK KM Cahaya Laut Selamat :
1. Pasaribu (kapten)
2. Oscar
3. Ujang
4. Rolas
5. Kisron
6. Supriyadi (KKM)
7. Imam Santoso
Sumber: Kantor SAR Pangkalpinang.
(Bangkapos.com, Antoni Ramli)