Bukan Fiksi, 'Susu' Laba-laba 4 Kali Lebih Berprotein dari Susu Sapi, Ini Kata Peneliti

Bukan Fiksi, 'Susu' Laba-laba 4 Kali Lebih Berprotein dari Susu Sapi, Ini Kata Peneliti

Editor: M Zulkodri
KOMPAS.com/YULIANUS FEBRIARKO,Istimewa
Ilustrasi Laba-laba pelompat yang menyusui anaknya 

BANGKAPOS.COM - Menyusui seperti bukan hal yang spesial pada hewan. Ini menjadi salah satu ciri unik yang dimiliki mamalia.

Namun, bagaimana jika ciri ini ditemui pada laba-laba? Para ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan China di Yunnan baru saja menemukan spesies laba-laba yang juga menyusui anaknya.

Induk laba-laba tersebut diamati memberi makan anak-anaknya dengan zat yang mirip susu.

Susu itu diberikan melalui spiderlings.

Mereka juga merawat anak-anaknya hingga hampir dewasa.

Dalam laporan di jurnal Science, para ilmuwan menyebut bahwa spesies laba-laba pelompat yang diamati pada penelitian kali ini biasanya ditemukan di Taiwan.

Mereka hidup di sarang dan memiliki penampilan seperti semut.

Ketika anakan laba-laba menetas, mereka sepenuhnya bergantung pada nutrisi dari susu laba-laba yang disekresikan dan diberikan oleh induk mereka.

Laba-laba pelompat di Taiwan menyusui anak-anaknya
Laba-laba pelompat di Taiwan menyusui anak-anaknya (Kompas.com)

Lebih Berprotein Dalam penelitiannya, para peneliti juga menemukan bahwa susu laba-laba ini mengandung hampir empat kali protein susu sapi.

Melansir The Guardian, Kamis (29/11/2018), para ilmuwan mengamati bahwa spiderling pertama kali diminum dari tetesan susu laba yang tertinggal di permukaan sarang.

Selanjutnya, mereka menghisap langsung dari induknya.

Induk laba-laba ini terus merawat dan menyusui anak-anaknya selama 40 hari. Setelah itu, anakan laba-laba dianggap sudah bisa mencari makan sendiri dan telah mencapai kematangan seksual.

Menurut para peneliti, susu itu mungkin tidak penting bagi kelangsungan hidup anak laba-laba.

Hanya saja, zat ini berfungsi meningkatkan kesehatan mereka secara keselurunan dan kemungkinan bertahan hidup hingga dewasa.

Bukan Satu-satunya Pemberian makanan seperti laktasi sebenarnya juga ditemukan pada hewan non-mamalia lain.

Di antaranya adalah merpati dan flaminggo. Kedua unggas itu menghasilkan "susu panen" dari kelenjar leher mereka.

Meski begitu, keduanya juga menyusui anakannya dalam waktu relatif singkat, tidak seperti laba-laba yang diamati dalam penelitian ini.

Jaring Laba-laba 5 Kali Lebih Kuat dari Besi

Jaring laba-laba memang dikenal sebagai salah satu material alami yang kuat. Kini, para peneliti dari College of William and Mary telah berhasil mengungkapkan rahasianya setelah mempelajari jaring laba-laba Loxosceles reclusa menggunakan mikroskop gaya atom.

Rupanya, kekuatan itu berasal dari jumlahnya. Hasil pengamatan mikroskop hingga tingkat molekular menunjukkan bahwa setiap helai jaring laba-laba sebetulnya terbuat dari ribuan benang nano yang disusun secara paralel.

Setiap helainya yang terbuat dari protein memiliki diameter kurang dari sepersejuta inci dan panjang yang setidaknya 50 kali lipat dari lebarnya.

Diameter tersebut ratusan ribu lebih tipis daripada rambut manusia. Secara individu, benang-benang nano ini memang lemah.

Namun ketika disimpulkan dengan cara khusus, benang laba-laba ini bisa menahan lima kali lebih banyak beban dibanding besi berukuran sama.

Salah satu anggota tim, Hannes Schniepp, mengatakan, kami menduga akan menemukan fibernya sebagai satu massa tunggal, tetapi rupanya benang (laba-laba) lebih mirip kabel kecil.

Sebetulnya, ide bahwa jaring laba-laba terbuat dari banyak benang nano telah diusulkan sebelumnya.

Akan tetapi, baru kali ini para peneliti mampu membuktikannya. Meski demikian, bukan berarti semua laba-laba memiliki struktur benang yang sama.

Dari bentuknya saja, benang laba-laba L reclusa lebih pipih daripada silinder. Jenis benang ini lebih cocok untuk menangkap mangsa yang berada di tanah.

Menggunakan pemahaman ini, para peneliti pun menciptakan sebuah model struktural yang mungkin bisa digunakan sebagai dasar untuk membuat material baru. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal ACS Macro Letters.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Fiksi, Susu Laba-laba Ini 4 Kali Lebih Berprotein dari Susu Sapi", https://sains.kompas.com/read/2018/11/30/173500123/bukan-fiksi-susu-laba-laba-ini-4-kali-lebih-berprotein-dari-susu-sapi. Penulis : Resa Eka Ayu Sartika Editor : Resa Eka Ayu Sartika

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved