Mitos dan Fakta Tentang Telur yang Tak Banyak Diketahui Orang, Termasuk Makan Mentah Lebih Sehat
6 Mitos Tentang Telur yang Harus Kamu Tahu, Benarkah Dikonsumsi Mentah Lebih Sehat?
BANGKAPOS.COM - Telur merupakan bahan makanan paling umum yang mudah ditemukan di berbagai tempat.
Telur juga mudah diolah menjadi berbagai masakan, mulai dari direbus, digoreng atau dibuat orak-orak.
Rasanya yang lezat membuat semua orang menyukainya.
Mereka menganggap telur mengandung kolesterol tinggi dan bisa memperburuk kesehatan. Benarkah?
Dirangkum dari laman Brightside.me, mari kita pahami mitos tentang telur dan bedakan mana yang benar dan salah.
1. Tidak boleh makan kuning telur saat diet
• Tubuh Ayu Ting Ting Basah-basahan Rambutnya Dikucir dan Berbuat Ini Bareng Bilqis di Kolam Renang
• Ayu Ting Ting Spontan Tutup Mulut Bilqis Pakai Tangan Seusai Sebut Calon Ayah Sambungnya Depan Igun

The American Heart Association mengklaim bahwa 1 butir telur sehari adalah menu diet sehat.
Eksperimen membuktikan bahwa makan 1 butir telur untuk sarapan (bukan kue kering) mengurangi jumlah makanan yang kita makan dan dengan demikian, termasuk jumlah kalori yang kamu konsumsi.
2. Telur mentah lebih sehat daripada yang direbus.

Beberapa orang makan telur mentah untuk meningkatkan massa otot atau mengurangi asam lambung.
Risiko terkena salmonellosis sangat rendah : hanya 1 telur dari 30.000 yang biasanya terinfeksi.
Meski telur mentah punya banyak kegunaan, tapi putih telur mentah tidak diserap dan penyerapan biotin (vitamin B7) bisa tersumbat.
3. Hanya ada telur putih atau coklat.
Warna telur sebenarnya tidak hanya ada dua, yaitu putih dan cokelat.
Warna cangkang telur tergantung pada pigmen yaitu protoporphyrin yang membuat kulitnya cokelat dan biliverdin menjadikannya biru dan hijau.
Pola makan ayam juga penting.
Jika ayam tidak mendapatkan cukup asam amino, cangkangnya akan tumpul.
Tetapi itu tidak mempengaruhi kualitas telur.
4. Telur coklat lebih baik daripada yang putih.

Kita sering mendengar bahwa produk yang berbahan dasar telur cokelat atau hitam lebih sehat daripada produk dari telur putih (misalnya, roti atau gula).
Kenyataannya, penelitian telah menunjukkan bahwa telur cokelat hampir sama dengan telur putih.
5. Telur ayam yang digembalakan lebih baik.

Ini adalah pernyataan yang kontroversial.
Meskipun telur ayam yang digembalakan mengandung lebih banyak vitamin A, E, D dan omega-3, mereka menderita penyakit dan lebih sering terluka daripada ayam yang dikurung.
6. Anak-anak di bawah 1 tahun tidak boleh makan telur.

Sekitar 2 persen anak-anak alergi terhadap telur.
Tidak apa-apa memberi bayi makanan kaya protein ini segera setelah mereka berusia 7 bulan .
Kamu bisa mulai memberikan sedikit demi sedikit sekitar 2 sdm dan perhatikan reaksi anak.
Jika alergi tidak terjadi dalam 4 hari, artinya semuanya baik-baik saja.
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 6 Mitos Tentang Telur yang Harus Kamu Tahu, Benarkah Dikonsumsi Mentah Lebih Sehat?, https://travel.tribunnews.com/2019/03/07/6-mitos-tentang-telur-yang-harus-kamu-tahu-benarkah-dikonsumsi-mentah-lebih-sehat